REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) berhasil ekspor tas purun dan baju bercorak sasirangan khas Kalimantan Selatan (Kalsel) ke Amerika Serikat dengan nilai transaksi 75 ribu dolar AS atau setara Rp 1,12 miliar dengan asumsi Rp 15.000/dolar.
Ketua Apindo Kalsel Supriadi, Selasa (26/7/2022), mengatakan, saat ini sudah terbangun hubungan bisnis ke 10 negara bagian di Amerika Serikat (AS) yakni Seattle, Colorado, Chicago, Las Vegas, New York, Los Angeles, Florida, Ohio, Nevada, Alabama, dan negara bagian lainnya menyusul. "Barang yang diekspor saat ini terbatas hanya pada kerajinan tas purun dan baju batik sasirangan, ke depan kita akan lihat potensi kerajinan yang bisa masuk di pasar Amerika. Tidak menutup kemungkinan akan melibatkan pelaku UKM lainnya," ujar Supriadi di Banjarmasin.
Ekspor perdana, kata dia, sudah dilakukan pada 13 Juli 2022, melibatkan dua pelaku UMKM, di Kabupaten Barito Kuala untuk sasirangan dan purun dari Kabupaten Hulu Sungai Utara. Ekspor dua produk UMKM itu rencananya dilaksanakan berkelanjutan setiap bulan menggunakan kargo udara, dengan pertimbangan lebih cepat dari kargo laut.
Apindo Kalsel akan ekspor kembali pada akhir Agustus 2022. "Saya berangkat kembali ke Amerika untuk membuka jaringan baru, diharapkan ke depan bisa masuk ke sekitar 50 negara bagian di Amerika," ujarnya.
Supriadi menargetkan transaksi ekspor tersebut bisa meningkat setiap bulan. Apabila sukses di Amerika, Apindo akan membuka jaringan perdagangan baru di negara lainnya, misalnya Eropa dan Australia.
"Alhamdulillah, saya senang bisa membantu memasarkan produk UMKM Banua (Kalsel). Harapan saya bisa membantu perbaikan ekonomi pelaku UMKM dan bisa membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kalsel," ujarnya.
Relasi bisnis tersebut bisa terealisasi, kata dia, berkat bantuan dari Diaspora Indonesia sebagai pemasar produk UMKM Kalsel. Ditambah dukungan dari pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia dan konsultan di Amerika.
"Sampai saat ini pasar Amerika cukup bagus, makanya kita lagi persiapan untuk ekspor berikutnya," ujar Supriadi.