Selasa 26 Jul 2022 16:55 WIB

Rusia Kembali Serang Kota Pelabuhan Ukraina

Pasukan Rusia menyerang infrastruktur pelabuhan kota yang terletak di Ukraina selatan

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Dalam foto yang disediakan oleh Kantor Pers Balai Kota Odesa, petugas pemadam kebakaran memadamkan api di pelabuhan setelah serangan rudal Rusia di Odesa, Ukraina, Sabtu, 5 Juni 2022. Rudal Rusia menghantam pelabuhan Laut Hitam Ukraina di Odesa hanya beberapa jam setelahnya. Moskow dan Kyiv menandatangani kesepakatan untuk memungkinkan ekspor biji-bijian dilanjutkan dari sana.
Foto: Odesa City Hall Press Office via AP
Dalam foto yang disediakan oleh Kantor Pers Balai Kota Odesa, petugas pemadam kebakaran memadamkan api di pelabuhan setelah serangan rudal Rusia di Odesa, Ukraina, Sabtu, 5 Juni 2022. Rudal Rusia menghantam pelabuhan Laut Hitam Ukraina di Odesa hanya beberapa jam setelahnya. Moskow dan Kyiv menandatangani kesepakatan untuk memungkinkan ekspor biji-bijian dilanjutkan dari sana.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Wali Kota Mykolaiv Oleksandr Senkevich mengatakan pasukan Rusia menyerang infrastruktur pelabuhan kota yang terletak di Ukraina selatan. Seperti serangan ke kota pelabuhan sebelumnya, serangan itu juga menggunakan rudal masif.

"Serangan rudal masif diluncurkan di selatan Ukraina dari arah Laut Tengah dan dengan menggunakan penerbangan," katanya pada stasiun televisi pemerintah Ukraina, Selasa (26/7/2022).

Baca Juga

Senkevich tidak memberikan penjelasan lebih lanjut tentang serangan tersebut. Pada Sabtu (24/7/2022) lalu Rusia juga menembak kota pelabuhan Odesa. Serangan ini memicu keraguan dimulainya kembali ekspor gandum Ukraina.

Rusia, Ukraina, PBB dan Turki menandatangani kesepakatan pada Jumat (22/7/2022) untuk membuka kembali tiga pelabuhan Ukraina di Laut Hitam. Tiga pelabuhan itu akan menjadi koridor ekspor biji-bijian Ukraina.

Kesepakatan itu berlaku selama 120 hari. Sedangkan target ekspor setiap bulannya mencapai 5 juta ton.

Namun harga gandum naik drastis di pasar global, Senin (26/7/2022). Harga gandum berjangka di Chicago Board of Trade Wv1 naik hampir 4 persen menjadi 7,86 dolar AS per bushel pada Senin. Kenaikan terjadi setelah sempat turun 6 persen, usai penandatanganan kesepakatan gandum diumumkan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement