Selasa 26 Jul 2022 16:29 WIB

Tuntaskan Kawasan Kumuh, Sukabumi Gencarkan Pembangunan Berbasis Wilayah

Harapan besar program P2RW jadi garda terdepan menuntaskan kekumuhan

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Jumlah kawasan kumuh di Kota Sukabumi hanya tersisa sekitar delapan hektare. Targetnya pada akhir 2022 nanti kawasan kumuh ini bisa dientaskan.
Foto: istimewa
Jumlah kawasan kumuh di Kota Sukabumi hanya tersisa sekitar delapan hektare. Targetnya pada akhir 2022 nanti kawasan kumuh ini bisa dientaskan.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Jumlah kawasan kumuh di Kota Sukabumi hanya tersisa sekitar delapan hektare. Targetnya pada akhir 2022 nanti kawasan kumuh ini bisa dientaskan.

Salah satu upayanya dengan pembangunan berbasis wilayah yakni Program Pemberdayaan Rukun Warga (P2RW). Di mana P2RW ini mulai diresmikan di wilayah yang dirangkaikan dengan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) seperti di Kecamatan Gunungpuyuh, Selasa (26/7/2022).

Baca Juga

'' Semangat P2RW ini dalam rangka menuntaskan kawasan kumuh yang tersisa sekitar delapan hektare,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Ia bersyukur ini pertama kali launching P2RW di kecamatan menandakan wilayah seperti Gunungpuyuh siap melaksanakan dan termasuk melakukan program BIAN.

Program P2RW kata Fahmi dapat mengintervensi yang awalnya masuk kawasan kumuh dengan rembug warga dan P2RW kini berubah bentuknya. Ia mengatakan, dari 139 hektare kawasan kumuh alhamdulillah kini tersisa 8 hektare lagi dan ini menunjukkan mampu menyelesaikan 131 hektare. '' Saya harapkan di akhir 2022 delapan hektare kawasan kumuh bisa dituntaskan,'' kata dia. Di mana dukungan P2RW sudah naik anggarannya dari Rp 20 juta menjadi Rp 25 juta.

Jika dievaluasi semakin baik kata Fahmi, maka anggarannya kemungkinan akan dinaikkan lagi. Hal ini dengan melihat kontribusi akhir warga dan pembangunanya berjalan baik khususnya menjadi ajang menuntaskan kekumuhan berbasikan RW.

'' Harapan besar program P2RW jadi garda terdepan menuntaskan kekumuhan hasil rembug warga,'' kata Fahmi. Ia menitipkan pasca dintervensi P2RW sarana ini jangan menjadi monumen.

Berharap lanjut Fahmi, setelah intervensi ini warga semakin aktif dalam pemeliharaan, sebaik apapun fisik ketika tidak dipelihara akan hancur dan jadi kumuh lagi. Mari sama-ama membangun dengan kebersmaaan dan pelihara dengan kebersamaan jadi kata kunci.

Bersyukur lanjut Fahmi, P2RW ini menjadi contoh bagi daerah lain karena menganggap stimulans di Kora Sukabumi sangat berhasil memberikan efek kepada warga. Intinya bukan masalah nilai dana tapi kebersamaan dan semangat yang ada dan kebaikan muncul fapat dipertahankan sebaik mungkin.

Di sisi lain ungkap Fahmi pengentasan kawasan kumuh juga mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat melalui pembangunan Cipelang Herang. Di mana program ini mempercantik kawasan di pinggiran Sungai Cipelang menjadi tertata dengan baik.

Kini kata Fahmi, hasil pembangunan Cipelang Herang ini menunggu serah terima dari pemerintah pusat ke Pemkot Sukabumi. Sehingga nanti akan diaktifasi oleh pemkot dan warga agar menjadi potensi wisata yang menggerakan ekonomi warga.

Camat Gunungpuyuh Aries Ariandi mengatakan, program P2RW ini sangat dirasakan manfaatnya bagi warga. Sebab dapat menuntaskan program pembagunan di wilayah berbasiskan wilayah.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement