Selasa 26 Jul 2022 17:11 WIB

Kiat Berdayakan UMKM Lewat Fasilitas Kredit yang Terjangkau

Pengembangan UMKM masih banyak mengalami kendala, salah satunya akses keuangan

para pelaku UMKM perlu pendapatkan dukungan pelatihan finansial dan akses pendanaan agar usaha mereka dapat berkembang cepat   Tampak peserta (kanan) menjelaskan produk kepada pembeli di stand Rumah Kreatif dan Pintar pada Kampanye Gerakan Nasional Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Taman Siring Nol Kilometer Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Ahad (24/7/2022).
Foto: ANTARA/Bayu Pratama S
para pelaku UMKM perlu pendapatkan dukungan pelatihan finansial dan akses pendanaan agar usaha mereka dapat berkembang cepat Tampak peserta (kanan) menjelaskan produk kepada pembeli di stand Rumah Kreatif dan Pintar pada Kampanye Gerakan Nasional Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Taman Siring Nol Kilometer Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Ahad (24/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, UMKM di tanah air yang kini jumlahnya mencapai 64,2 juta ini,  memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia karena memberikan sumbangan yang signifikan, khususnya dalam pembentukan produk domestik bruto dan penyerapan tenaga kerja.  

Namun pengembangan UMKM masih menghadapi berbagai kendala, salah satunya terkait dengan akses keuangan.  Hal ini disebabkan oleh banyaknya pelaku UMKM yang tidak bankable, serta  keterbatasan UMKM untuk menghasilkan laporan keuangan yang menjadi alat utama lembaga keuangan menilai kelayakan kredit.

Baca Juga

Melihat kondisi tersebut para pelaku UMKM perlu pendapatkan dukungan pelatihan finansial dan akses pendanaan agar usaha mereka dapat berkembang cepat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memfasilitas pembiayaan bagi pelaku UMKM. Seperti yang dilakukan Mbizmarket, lokapasar pengadaan digital (marketplace e-procurement), yang memiliki jaringan ribuan mitra penjual yang notabene adalah pelaku  UMKM di seluruh Indonesia dengan menggandeng Nobu Bank  (PT Bank Nationalnobu Tbk) dalam kesepakatan kerja sama.

"Para pelaku usaha UMKM yang telah bergabung dan bertransaksi di Mbizmarket, akan mendapat kemudahan untuk mengakses pendanaan KUR dari Nobu Bank," kata Rizal Paramarta, CEO Mbizmarket. Menurutnya, Pengajuan KUR yang dilakukan secara digital diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan kecepatan proses kredit yang mempermudah akses UMKM dalam mendapatkan modal usaha untuk mengembangkan usahanya.

Steve Marciano Joe, Head of Retail Banking Nobu Bank dalam keterangan persnya, Selasa (26/7/2022) menyebutkan pinjaman KUR hingga Rp 100 juta diberikan untuk para pelaku usaha UMKM yang telah bergabung di Mbizmarket dengan lama usaha lebih dari 6 (enam) bulan serta memenuhi ketentuan dan persyaratan kredit yang ditetapkan berdasarkan ketentuan pemerintah dan bank tentang KUR yang berlaku.

Sedangkan untuk pinjaman di atas Rp 50 juta, diperlukan dokumen tambahan berupa NPWP. Keuntungan lain adalah angsuran pembayaran KUR dari Bank Nobu hanya dikenakan bunga 3 persen efektif per tahun berlaku hingga dengan 31 Desember 2022, serta  bebas biaya administrasi maupun biaya provisi hingga 31 Desember 2022.

Hingga pertengahan Juni 2022, Mbizmarket tak kurang telah dimanfaatkan oleh 29 pemerintah provinsi dan 130 pemerintah kabupaten/ kota di seluruh Indonesia,  serta digunakan oleh  13 kementerian Republik Indonesia untuk pengadaan barang dan jasa kebutuhan pemerintah.   Nobu Bank  terus konsisten mengembangkan UMKM di Indonesia  melalui berbagai kanal, termasuk kanal ekosistem digital.

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement