REPUBLIKA.CO.ID., KRAMATORSK -- Rudal Rusia merusak beberapa bangunan di kota Druzhkivka Ukraina timur pada Sabtu pagi. Setelah pasukan Rusia mengklaim kendali penuh atas kota Lysychansk di wilayah Luhansk, serangan meningkat di kota Ukraina Kramatorsk dan Druzhkivka di wilayah Donetsk.
Sebuah pusat perbelanjaan, pusat bantuan kemanusiaan, taman bermain, dan beberapa bangunan lainnya rusak di Druzhkivka setelah Rusia menembakkan empat rudal, kata seorang kepala polisi setempat kepada Anadolu Agency.
Intensitas serangan terhadap kota meningkat karena medan perang semakin dekat ke pusat kota, kata kepala polisi.
Donetsk dan Luhansk – keduanya bagian dari wilayah Donbas timur Ukraina, berbatasan dengan Rusia – adalah tempat pemberontakan yang didukung Rusia mulai tahun 2014, ketika Rusia secara ilegal mencaplok Semenanjung Krimea Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui “kemerdekaan” Donetsk dan Luhansk tepat sebelum memulai perang Ukraina pada 24 Februari.
Seperti halnya Krimea, seluruh Donbas masih diakui secara internasional sebagai wilayah Ukraina, dan angkatan bersenjata negara itu terus berjuang untuk itu.
Hampir 4.900 warga sipil tewas di Ukraina sejak awal perang, menurut data PBB. Lebih dari 15 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, termasuk lebih dari 8,4 juta yang telah melarikan diri ke negara lain.