Selasa 26 Jul 2022 22:47 WIB

'Lepas' Citayam Fashion Week, Baim akan Tetap Dukung Kreativitas Bonge dan Kawan-Kawan

Lantaran belum ada yang mendaftarkan, Baim pun atas persetujuan empat orang tersebut.

Aktor Baim Wong (kanan) bersama istrinya Paula Verhoeven (kiri) menyampaikan keterangan pers terkait polemik Citayam Fashion Week di kawasan Tanah Kusir, Jakarta, Selasa (26/7/2022). Dalam kesempatan tersebut Baim Wong resmi mencabut pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) atas Citayam Fashion Week di Kementerian Hukum dan HAM.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Aktor Baim Wong (kanan) bersama istrinya Paula Verhoeven (kiri) menyampaikan keterangan pers terkait polemik Citayam Fashion Week di kawasan Tanah Kusir, Jakarta, Selasa (26/7/2022). Dalam kesempatan tersebut Baim Wong resmi mencabut pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) atas Citayam Fashion Week di Kementerian Hukum dan HAM.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Aktor Baim Wong memutuskan tidak melanjutkan pendaftaran merek Citayam Fashion Week (CFW) ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Baim mengaku tidak ingin  permohonan pendaftaran merek Citayam Fashion Week sebagai Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) menjadi polemik berkepanjangan.

Baim menjelaskan, niat awal mendaftarkan HAKI CFW hanya memberikan ruang yang lebih besar untuk para generasi muda agar dapat berkreasi dengan lebih baik dan tertata. Baim menyebut langkah yang ia lakukan tidak tiba-tiba, melainkan telah berdiskusi dengan para penggagas CFW seperti Bonge, Jeje, Roy, dan Kurma.

Baca Juga

"Awalnya cuma pengen tahu siapa yang punya HAKI dan minta izin karena kita mau buatkan acara seperti kompetisi gitu. Tujuannya agar momentum kreativitas seperti ini tidak hilang begitu saja," ujar Baim dalam akun Youtube Baim Paul, dikutip pada Selasa (26/7/2022).

Lantaran belum ada yang mendaftarkan, Baim pun atas persetujuan empat orang tersebut berinisiatif mendaftarkan HAKI CFW. Baim dan para penggagas CFW sepakat seluruh keuntungan dari ajang CFW akan digunakan untuk pembangunan di Citayam. 

Namun, ucap Baim, niat baiknya ini justru disalahartikan bahwa ia ingin meraup keuntungan dari fenomena CFW. Hal ini membuat Baim sedih. Baim mengaku bukan tipikal orang yang suka mengambil hak orang lain, terlebih Baim pun sadar bahwa CFW merupakan ide kreatif dari para generasi muda. 

"Sedih juga dibilang mau ambil keuntungan, demi Allah SWT tidak ada maksud ke sana, malah kita ingin ini jadi wadah besar dan hasilnya buat mereka semua," ucap Baim.

Oleh karena itu, Baim memilih melepas proses pendaftaran HAKI CFW. Sempat terbesit mendaftarkan HAKI CFW kembali namun dengan Bonge dan kawan-kawan. Namun niat ini ia urungkan lantaran khawatir kegaduhan ini kian berlarut-larut.

"Saya bilang ke mereka, kalian tidak salah, mungkin salah saya ketika awal harusnya saya agak mengerti bahwa ini domain publik, maaf," lanjutnya.

Baim dengan meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia lantaran ia tidak begitu memahami soal HAKI dan domain publik. Baim mengaku hal ini murni karena kekurangan dirinya yang masih harus banyak belajar, meski di sisi lain Baim menegaskan tidak ada sedikit pun niat mengambil keuntungan atas kerja keras dan kreativitas yang dilakukan Bonge dan kawan-kawan. 

"Ini memberikan banyak pelajaran banyak saya, mohon maaf kalau jadi heboh, tidak enak banget, tap jauh sekali dengan persepsi orang kalau saya mau ambil untung, tidak, malah kebalikannya, saya ingin mendorong CFW ini jadi ajang yang sangat bagus," kata Baim menambahkan. 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement