Rabu 27 Jul 2022 05:57 WIB

Pemerintah Siapkan Komponen Deteksi Cacar Monyet di Indonesia

Pemerintah juga semakin gencar melakukan sosialisasi mengenai penyakit cacar monyet

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Gambar 1997 ini disediakan oleh CDC selama penyelidikan wabah cacar monyet, yang terjadi di Republik Demokratik Kongo (DRC), sebelumnya Zaire, dan menggambarkan permukaan punggung tangan pasien kasus cacar monyet, yang menunjukkan munculnya ruam khas selama tahap penyembuhannya.
Foto: CDC
Gambar 1997 ini disediakan oleh CDC selama penyelidikan wabah cacar monyet, yang terjadi di Republik Demokratik Kongo (DRC), sebelumnya Zaire, dan menggambarkan permukaan punggung tangan pasien kasus cacar monyet, yang menunjukkan munculnya ruam khas selama tahap penyembuhannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah menyiapkan komponen deteksi awal penyakit cacar monyet di Indonesia dengan ditetapkannya status darurat kesehatan internasional oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Pemerintah telah mempersiapkan komponen-komponen yang diperlukan dalam usaha deteksi awal penyakit seperti penunjukan dua laboratorium untuk melakukan uji sampel," ujar Koordinator Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Wiku Adisasmito dalam keterangan pers daring di Jakarta, Selasa (26/7/2022).

Baca Juga

Laboratorium yang ditunjuk yakni laboratorium pusat studi satwa primata atau PSSP LPPM IPB di Bogor, Jawa Barat dan laboratorium penelitian penyakit infeksi Prof Sri Oemiyati BKPK di Jakarta. "Selain itu pemerintah juga semakin gencar melakukan sosialisasi mengenai penyakit cacar monyet untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penyakit ini," ujar Wiku.

Sosialisasi khususnya tentang bagaimana penyakit dapat menular, risiko-risiko yang dapat meningkatkan penularan, serta cara terhindar dari penyakit cacar monyet. Masyarakat juga selalu diimbau untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat sebagai upaya perlindungan mandiri.

"Upaya-upaya ini diharapkan mampu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakit cacar monyet mencegah masuk dan menyebarnya penyakit ini ke Indonesia," kata Wiku.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement