Kamis 28 Jul 2022 00:02 WIB

Militer AS Siapkan Rencana Keamanan Jika Pelosi ke Taiwan

Kunjungan Pelosi ke Taiwan akan membutuhkan tingkat keamanan ekstra.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Para pejabat Amerika Serikat (AS) khawatir bahwa China akan menyerang pesawat Ketua House of Representative, Nancy Pelosi jika dia terbang ke Taiwan.
Foto: AP/Jacquelyn Martin
Para pejabat Amerika Serikat (AS) khawatir bahwa China akan menyerang pesawat Ketua House of Representative, Nancy Pelosi jika dia terbang ke Taiwan.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para pejabat Amerika Serikat (AS) khawatir bahwa China akan menyerang pesawat Ketua House of Representative, Nancy Pelosi jika dia terbang ke Taiwan. Oleh karena itu, Pentagon sedang mengembangkan rencana untuk menghadapi segala kemungkinan.

Para pejabat mengatakan kepada The Associated Press, jika Pelosi pergi ke Taiwan maka militer akan meningkatkan pergerakan pasukan dan asetnya di kawasan Indo-Pasifik. Mereka menolak untuk memberikan perincian terkait pengamanan tersebut, tetapi militer AS akan mengerahkan jet tempur, kapal, aset pengawasan dan sistem militer lainnya untuk memberikan perlindungan terhadal penerbangan Pelosi ke Taiwan.

Setiap perjalanan ke luar negeri oleh seorang pemimpin senior AS memerlukan keamanan tambahan. Tetapi para pejabat mengatakan, kunjungan Pelosi ke Taiwan akan membutuhkan tingkat keamanan ekstra.

Ketika ditanya tentang rencana militer untuk melindungi Pelosi jika dia berkunjung ke Taiwan, Kepala Staf Gabubungan AS, Jenderal Mark Milley, mengatakan, masih terlalu dini untuk mendiskusikan rencana perjalanan tersebut. "Jika ada keputusan bahwa Pelosi atau siapa pun akan bepergian dan mereka meminta dukungan militer, kami akan memastikan keamanan kunjungan mereka," ujarnya.

Para pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonim menggambarkan perlunya membuat zona penyangga di sekitar Pelosi dan pesawatnya. Amerika Serikat sudah memiliki kekuatan besar yang tersebar di seluruh wilayah, sehingga setiap peningkatan keamanan dapat ditangani oleh aset yang sudah ada.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement