Rabu 27 Jul 2022 14:51 WIB

Semester I 2022, PTPN Group Produksi dan Distribusi 40 Ribu Ton Migor Murah

PTPN Group berupaya agar harga minyak goreng di pasaran kembali ke level Rp 14 ribu.

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Petugas melayani warga membeli minyak goreng (ilustrasi). Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mendukung penuh kebijakan pemerintah terkait stabilitas dan penurunan harga minyak goreng.
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Petugas melayani warga membeli minyak goreng (ilustrasi). Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mendukung penuh kebijakan pemerintah terkait stabilitas dan penurunan harga minyak goreng.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mendukung penuh kebijakan pemerintah terkait stabilitas dan penurunan harga minyak goreng. PTPN Group berupaya agar harga minyak goreng di pasaran kembali ke level Rp 14 ribu per liter.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mohammad Abdul Ghani mengatakan langkah perseroan untuk menurunkan harga adalah memaksimalkan proses produksi dan distribusi minyak goreng.

“PTPN Group melalui PT Industri Nabati Lestari (INL) telah memproduksi dan mendistribusikan 44.445.526 liter minyak goreng sepanjang semester I 2022,” ujarnya dalam keterangan tulis, Rabu (27/7/2022).

Menurutnya, area distribusi utama dari minyak goreng tersebut meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Bagian Utara dan Riau. Ketiga provinsi tersebut secara geografis berdekatan dengan lokasi pabrik PT INL. Perusahaan yang bergerak hilir kelapa sawit ini berpusat di Kawasan Industri Sei Mangkei, Sumatera Utara.

“Salah satu kelompok sasaran pendistribusian minyak goreng murah ini adalah masyarakat yang tinggal di sekitar kebun sawit. Perusahaan berharap, masyarakat merasakan kehadiran PTPN Group terkait penyediaan minyak goreng yang terjangkau,” ucapnya.

Dalam proses distribusi minyak goreng ini, PT INL turut bekerja sama dengan Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang bergerak dan memiliki kemampuan logistik. Perusahaan BUMN yang terlibat dalam kegiatan ini adalah PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dan PT Rajawali Nusindo.

PT PPI mampu mendistribusikan 735 ton atau setara 812.442 liter minyak goreng. Perusahaan non-BUMN yang turut terlibat dalam distribusi minyak goreng antara lain; Puskopkar PT Perkebunan Nusantara IV, CV Surya Alam Mandiri, CV Bintang Kemilau Sejahtera, CV Febri Pratama, PT Inti Sehat Maju Jaya, PT Wijaya Unfo Teknik, CV Cipta Usaha Nagari, PT Mitra Food Prime, PT Palmanco Inti Sawit dan PT Energi Oleo Persada.

Selain itu, PTPN Group juga menggelar operasi pasar, untuk menyediakan minyak goreng murah di seluruh Indonesia. PTPN yang berada di wilayah Sumatera Bagian Utara dan Riau yaitu PTPN I, PTPN II, PTPN III, PTPN IV dan PTPN V telah menggelar operasi pasar minyak goreng sejak Januari 2022 yang lalu.

Menurutnya, PTPN Group memiliki kewajiban moral untuk menyediakan komoditas pangan strategis. Adapun langkah produksi, distribusi dan operasi pasar minyak goreng akan terus digencarkan hingga harga minyak goreng di pasar stabil. Perusahaan menyadari, sebagai perusahaan BUMN, Holding Perkebunan Nusantara tidak 100 persen berorientasi bisnis dan komersial. Perusahaan juga memiliki kewajiban untuk mengelola seluruh kekayaan alam, demi menyejahterakan seluruh anak bangsa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement