Rabu 27 Jul 2022 15:19 WIB

Mahasiswa UMM Juara Kompetisi Debat Nasional

Banyak senior yang memberikan masukan juga strategi untuk bisa menang.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Dua mahasiswa prodi Hubungan Internasional dan Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Hamim Faqih dan Ferdy Aprizal berhasil menyabet juara dua dalam Kompetisi Debat Nasional.
Foto: Humas UMM
Dua mahasiswa prodi Hubungan Internasional dan Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Hamim Faqih dan Ferdy Aprizal berhasil menyabet juara dua dalam Kompetisi Debat Nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dua mahasiswa Prodi Hubungan Internasional dan Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Hamim Faqih dan Ferdy Aprizal, berhasil menyabet juara dua dalam Kompetisi Debat Nasional. Ajang yang dilakukan dengan sistem british parliamentary tersebut dilaksanakan di event Festival Retorika pada pertengahan Juli lalu.

Mahasiswa yang kerap disapa Hamim ini mengatakan, debat tersebut mengangkat tema Speaker Conception for Craving Innovation. Timnya harus menghadapi sederet perwakilan dari universitas dari berbagai daerah di Indonesia.

Ia mengaku, tidak ada kendala yang begitu berarti. Salah satu yang sempat membuatnya kesulitan adalah masalah jaringan yang beberapa kali mengalami gangguan. "Saya sangat bersyukur dan senang sekali atas pencapaian yang telah didapat. Apalagi ini adalah ajang pertama kali untuk ikut bersaing dalam Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) dengan sistem ini,” katanya.

Menurut Hamim, sistem british parliamentary ini memiliki tahapan dan penilaian tertentu. Ada tiga babak preliminary round dan di tiap ronde diisi oleh empat tim berbeda. Adapun sistem penilaiannya menggunakan victory poin sehingga tim yang ingin lolos haru memenangkan dua ronde dalam tiga preliminary.

Sementara itu, nilai tentu akan diambil berdasarkan korelasi argumentasi terkait mosi atau tema yang diberikan. Kemudian juga dilihat dengan kecocokan logika yang akan menentukan baik tidaknya nilai yang didapat.

Di samping itu, Ferdy mengatakan, ia dan Hamim sudah melaksanakan persiapan matang sejak jauh-jauh hari. Apalagi mereka juga tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) English Debating Society-Internasional Language Forum (EDS-ILF). Hal itu menguntungkan mereka karena banyak senior yang memberikan masukan dan juga strategi untuk bisa menang.

Setiap dua kali dalam sepekan, dia dan Hamim melatih critical thinking. Salah satu caranya dengan mengajak sparing tim universitas lain. Kemudian juga belajar dari kegagalan di perlombaan sebelumnya agar bisa lebih maksimal.

Menurut Ferdy, proses perlombaan kemarin cukup meriah dan menarik. Banyak lawan berat yang haris dihadapi oleh tim UMM. Sebelumnya, mereka juga sempat memenangkan sederet perlombaan seperti lomba debat nasional di Polinema pada 2021 lalu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement