Rabu 27 Jul 2022 16:35 WIB

Jokowi-PM Kishida Bahas Situasi Kawasan dan Kerja Sama Internasional

Jokowi dan Kishida membahas situasi di kawasan dan juga kerja sama internasional.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida bertemu di kediaman resmi perdana menteri di Tokyo, Rabu, 27 Juli 2022.
Foto: AP/Kiyoshi Ota/Pool Bloomberg
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida bertemu di kediaman resmi perdana menteri di Tokyo, Rabu, 27 Juli 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Kishida Fumio di Kantor PM Jepang, Tokyo, Rabu (27/7/2022) pagi. Menurut PM Kishida, dalam pertemuan tersebut keduanya membahas situasi di kawasan dan juga kerja sama internasional.

“Pembahasan situasi di kawasan antara lain: agresi Rusia ke Ukraina, Laut Tiongkok Timur dan Selatan, kebijakan terhadap Korea Utara seperti isu nuklir, rudal dan isu penculikan serta situasi di Myanmar,” ujar PM Kishida dalam keterangan pers bersama, dikutip dari kanal Youtube Reuters, Rabu (27/7/2022).

Baca Juga

Sedangkan pembahasan kerja sama internasional di antaranya yakni pelucutan senjata dan nonproliferasi nuklir, serta peningkatan fungsi PBB. Dalam pertemuan ini, PM Kishida juga menyampaikan kepada Jokowi bahwa Jepang akan terus mendukung upaya Indonesia sebagai Presiden G20.

“Kami telah mengkonfirmasikan untuk melanjutkan kerja sama dengan erat,” tambah dia.

Menurut PM Kishida, kunjungan Presiden Jokowi ini menjadi momentum untuk mempererat hubungan kedua negara menjelang peringatan 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang dan 50 tahun persahabatan dan kerja sama Jepang-ASEAN pada tahun depan.

“Bersama dengan Indonesia, Jepang akan berkontribusi untuk kestabilan kawasan dan dunia,” tambah dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement