Rabu 27 Jul 2022 15:54 WIB

Persib Tunggu Izin Turun Sebelum Jual Tiket

Persib melakukan perombakan alur penjualan tiket hingga suporter masuk ke stadion.

Rep: Hartifiany Praisra  / Red: Agus Yulianto
Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat, Kuswara S. Taryono dan Direktur PT PBB, Teddy Tjahjono di Graha Persib, Kota Bandung.
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat, Kuswara S. Taryono dan Direktur PT PBB, Teddy Tjahjono di Graha Persib, Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung akan menghadapi Madura United di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Sabtu (30/7/2022). Hingga H-3 pertandingan, Persib belum menjual tiket pertandingan.

Direktur PT Persib Bandung Bermartabat Teddy Tjahjono menyebut, penjualan tiket menunggu izin pertandingan turun. Teddy menyebut tiket yang dijual sebanyak 28 ribu tiket.

"Penjualan tiket sekitar 28 ribu tiket, penjualan tiket baru akan kita lakukan setelah perizinan keluar, sekarang izin belum (keluar)," kata Teddy, Rabu (27/7/2022).

Persib melakukan perombakan pada alur penjualan tiket hingga suporter masuk ke stadion. Salah satu perubahan yang mencolok adalah dilakukannya penukaran tiket elektronik ke tiket fisik pada hari H pertandingan.

Padahal, jam kick off Persib berubah dari pukul 20.30 WIB menjadi 16.00 WIB. Meski bermain sore hari, Teddy memastikan suporter tetap menukarkan tiket pada hari H pertandingan.

"Penukaran tiket tetap dilakukan hari H, untuk meminimalkan orang yang mau memalsukan tiket fisiknya," kata Teddy.

Saat ini Persib tengah mematangkan koordinasi untuk penukaran tiket. Persib menyiapkan beberapa tempat penukaran tiket bagi calon penonton sehingga tidak bertumpuk di satu tempat.

"Tiket kita sedang mempertimbangkan beberapa opsi untuk penukarannya. Kita finalkan dalam satu dua hari ini, kita umumkan kalau sudah final karena masih harus berkoordinasi dengan pihak terkait," kata Teddy.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement