Rabu 27 Jul 2022 17:55 WIB

Peserta Upacara Veteran Perang Korea di Korut tak Pakai Masker

Korut gelar acara publik besar-besaran tanpa masker untuk pertama kalinya

 Orang-orang menonton layar TV yang menayangkan program berita yang menampilkan gambar pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di stasiun kereta api di Seoul, Korea Selatan, Senin, 16 Mei 2022. Kim mengecam para pejabat atas pengiriman obat yang lambat dan memerintahkan militernya untuk menanggapi krisis COVID-19 yang melonjak tetapi sebagian besar tidak terdiagnosis yang telah menyebabkan 1,2 juta orang sakit demam dan 50 orang meninggal dalam hitungan hari, kata media pemerintah, Senin.
Foto: AP/Lee Jin-man
Orang-orang menonton layar TV yang menayangkan program berita yang menampilkan gambar pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di stasiun kereta api di Seoul, Korea Selatan, Senin, 16 Mei 2022. Kim mengecam para pejabat atas pengiriman obat yang lambat dan memerintahkan militernya untuk menanggapi krisis COVID-19 yang melonjak tetapi sebagian besar tidak terdiagnosis yang telah menyebabkan 1,2 juta orang sakit demam dan 50 orang meninggal dalam hitungan hari, kata media pemerintah, Senin.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara telah mengadakan acara publik besar-besaran tanpa masker untuk pertama kalinya sejak mendeklarasikan darurat Covid-19 pada Mei. Acara publik tersebut untuk menghormati para veteran perang Korea 1950-1953.

Foto-foto yang dirilis oleh media pemerintah pada Rabu (27/7/2022) menunjukkan, ribuan peserta upacara tahunan tersebut tidak menggunakan masker, termasuk pejabat senior Partai Buruh yang berkuasa dan veteran berseragam. Upacara veteran di Pyongyang untuk memperingati ulang tahun ke-69 dari gencatan senjata Perang Korea. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tidak menghadiri acara tersebut.  Kim belum terlihat di media pemerintah sejak 8 Juli.

Baca Juga

Pejabat Seoul dan Washington mengatakan, Korea Utara telah membuat persiapan untuk melakukan uji coba nuklir pertamanya sejak 2017. Menteri unifikasi Korea Selatan yang menangani urusan antar-Korea mengatakan, ada "kemungkinan" uji coba dilakukan pada saat peringatan Perang Korea.

Awal Juli, Korea Utara mengatakan, mereka berada di jalur untuk mengakhiri krisis Covid-19. Pengumuman ini terjadi ketika negara tetangga di Asia memerangi kebangkitan infeksi yang didorong oleh subvarian Omicron.

Kantor berita resmi KCNA pada hari Rabu melaporkan 18 kasus demam baru. Kasus demam baru ini muncul selama tiga hari berturut-turut sejak Senin (25/7/2022). Korea Utara mencatat kasus demam sebanyak 390 ribu kasus pada Mei.

Korea Utara mengklaim, 99,99 persen dari 4,77 juta pasien demam sejak akhir April telah pulih sepenuhnya.  Negara itu tidak pernah mengkonfirmasi berapa banyak orang yang dites positif Covid-19, karena kekurangan pasokan pengujian.  Organisasi Kesehatan Dunia pada Juni lalu mengatakan, situasi Covid-19 di Korea Utara bisa semakin buruk.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement