REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi telah menutup jalur penyeberangan orang atau zebra cross yang biasa digunakan para remaja menggelar Citayam Fashion week di Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Dalam hal ini, para remaja diimbau untuk berfoto di trotoar saja.
Berdasarkan pantauan Republika, Rabu (27/7/2022), para remaja dari daerah Bojong Gede, Citayam dan Bogor tetap berkumpul di sekitar kawasan MRT Dukuh Atas. Polisi pun berjaga di zebra cross agar para remaja tidak melakukan fashion week.
Salah satu remaja dari Citayam bernama Rahma (18 tahun) mengatakan, saat ini, jadi kurang seru karena penutupan jalur penyebrangan zebra croos untuk Citayam Fashion Week.
"Ah, jadi kurang seru ka. Kaya diawasin gitu. Kalau kemaren maren kan enak ya bebas gitu," katanya.
Dia menambahkan, menonton Citayam Fashion Week menjadi hiburannya. Namun, saat ini, sudah ditutup. Dia berharap, akan ada lagi Citayam Fashion Week.
"Senang saja lihatnya. Pakaiannya bagus-bagus. Sekarang aja ada ibu-ibu tuh ke sini. Jadi, tambah ramai," kata dia.
Sementara itu, Bombom (17 tahun) dari Bojong Gede mengatakan, akan mengikuti aturan dan tetap nongkrong di sekitar MRT Dukuh Atas. Sebab, dia memiliki banyak teman dan lokasinya strategis dekat stasiun kereta api.
"Ya walaupun dilarang fashion show di zebra cross-nya. Saya mah tetap ke sini. Soalnya banyak teman saya. Lagian kan masih bisa foto-foto di trotoarnya," kata dia.
Sebelumnya diketahui, polisi, petugas Dinas Perhubungan hingga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta mulai menegakkan hukum atas berbagai masalah dampak fenomena fashion show jalanan Citayam Fashion Week di Jalan Tanjung Karang, Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
"Kami tiga pilar dari Kecamatan Tanah Abang, mengimbau semua tidak berdiri di bahu jalan. Zebra cross hanya untuk menyebrang bukan fashion show," kata petugas dari mobil komando kepolisian.