Rabu 27 Jul 2022 16:59 WIB

Dinkes Ajak Masyarakat Terapkan PHBS Cegah Penularan Cacar Monyet

Hingga saat ini kasus cacar monyet di Mataram belum ditemukan.

Red: Andi Nur Aminah
Asal usul cacar monyet.
Foto: Republika
Asal usul cacar monyet.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengajak masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai upaya mencegah berbagai penularan penyakit termasuk cacar monyet (monkeypox). Kepala Dinas Kota Mataram Usman Hadi di Mataram, Rabu (27/7/2022), mengatakan hingga saat ini kasus cacar monyet di Mataram belum ditemukan namun harus tetap diwaspadai.

"Salah satunya dengan tetap menjaga PHBS dan menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, rajin mencuci tangan, serta menjaga kebersihan dinilai penting," katanya.

Baca Juga

Hal itu disampaikan menyikapi pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO yang menetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global, karena telah meluasnya wabah cacar monyet ke lebih dari 70 negara. Sehingga harus menjadi perhatian masyarakat seluruh dunia.

Terkait dengan itu selain PHBS, sambung Usman, peran serta keluarga atau orang tua dalam menjaga dan aktif memantau kesehatan anak-anak-anak juga sangat penting. "Artinya ketika anak-anak ada gejala gangguan kesehatan, orang tua harus segera membawa mereka ke fasilitas kesehatan baik itu puskesmas maupun rumah sakit," katanya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa sebelumnya juga mengimbau masyarakat agar tidak panik dengan berbagai jenis virus baru yang saat ini banyak ditularkan dari hewan peliharaan. Karena virus tersebut belum ada masuk di daerah ini. "Cacar monyet yang ditularkan dari kera, kasusnya belum ada ditemukan di daerah kita. Jadi jangan panik, tapi tetap waspada," katanya. 

Swandiasa mengatakan, setelah kasus virus Covid-19 melandai, berbagai jenis virus tersebut muncul termasuk hepatitis yang menyerang anak-anak usia enam tahun ke bawah. "Tapi kita berharap masyarakat dalam hal ini tidak panik, sebab virus-virus itu belum ditemukan di daerah kita. Kecuali virus penyakit mulut dan kuku (PMK), yang kini sedang dilakukan pengawasan maksimal," katanya.

Menurutnya, berdasarkan informasi dari ahli mikrobiologi dalam sebuah kegiatan media panel, menyebutkan bahwa kunci pencegahan berbagai jenis virus adalah menerapkan PHBS. Selain itu, melakukan vaksinasi atau mengkonsumsi suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh. "Kita akan mudah terjangkit virus, apabila daya tahan tubuh lemah," katanya menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement