REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Syafiq Mughni menilai, para tokoh agama sangat berperan penting dalam menumbuhkan kesadaran lingkungan dan kebebasan beragama. Karena itu, menurut dia, sinergi para tokoh agama harus diperkuat lagi.
"Peran penting dalam forum semacam ini adalah membawa pesan bagi kita semua untuk bergerak agar gerakan untuk lingkungan dan kebebasan beragama itu bisa terus meluas menjadi kesadaran kita bersama. Tentu saja peran tokoh agama sangat besar dalam rangka ini," ujar Prof Mughni saat menjadi pembicara kunci dalam acara workshop "Kesalehan Lingkungan dan Praktik Pembelajaran Lintas Agama" yang digelar Eco Bhinneka Muhammadiyah pada Rabu (27/7).
Prof Mughni menjelaskan, hampir seluruh bangsa Indonesia merupakan umat beragama dan selalu menjadikan bahwa agama itu sebagai rute, baik bagi acara agama itu maupun aksi-aksi bagi gerakan-gerakan yang diwujudkan secara konkret di tengah-tengah masyarakat.
"Karena itu lah ini kita perkuat, misalnya sinergi antar tokoh agama itu sudah berjalan lama. Tapi, tentu tetap masih butuh diperkokoh lagi," ucap Prof Mughni.
Sebagai pembuka workshop ini, Prof Mughni menekankan dua isu penting, yaitu isu lingkungan hidup dan kebebasan beragama. Menurut dia, isu lingkungan sangat penting karena masuk dalam 10 persoalan dunia.
"Persoalan ini masuk di dalam 10 persoalan dunia yang harus hadapi bersama-sama. Dari masalah yang ada di seliling kita, soal sampah, banjir lokal dan lain sebagainya, sampai dengan persoalan-persoalan yang menyangkut gaya hidup masyarakat global," kata dia.
Selain itu, menurut dia, saat ini juga ada tantangan perubahan iklim yang mana bisa mengancam keberlangsungan hidup manusia. Karena itu, menurut dia, tantangan tersebut juga harus dihadapi bersama-sama, termasuk oleh umat beragama.
"Kalau ini tidak kita hadapi bersama-sama akan menimbulkan bahaya yang dapat mengancam kehidupan kita," jelas dia.
Sedangkan isu kebebasan beragama, menurut dia, sangat penting lantaran saat ini banyak terjadi deskriminasi dan persekusi di dunia. Menurut dia, isu ini juga menjadi pembahasan dalam konferensi yang digelar di London beberapa waktu lalu.
"Kedua adalah soal kebebasan beragama dan keyakinan. Ini juga menjadi isu yang snagat penting," kata Prof Mughni.
Dalam workshop ini, Eco Bhinneka Muhammadiyah menghadirkan narasumber dari lintas agama untuk merawat kerukunan dan melestarikan lingkungan. Di antaranya, Sekretaris Bidang Keorganisasian Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Peter Lesmana, Sekretaris Eksekutif KKC PGI;Pendeta Jimmy, dan Ketua Umum Permabudhi Prof Philip K Widjaja.