Rabu 27 Jul 2022 18:18 WIB

In Picture: Jaringan Taman Kanak-Kanak Tertua di Indonesia Ini Dirintis Sejak 1919

Nyi Ahmad Dahlan merintis TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) Kauman awal abad ke-20..

Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Yogi Ardhi

Anak-anak belajar di TK ABA Kauman, Yogyakarta, Rabu (27/7/2022). TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) Kauman merupakan pendidikan usia dini pertama di Indonesia. Sekolah ini dirintis pada 1919 oleh Nyi Ahmad Dahlan. TK ABA berjumlah lebih dari 20 ribu sekolah yang tersebar di 34 provinsi dan 1 di Mesir. Saat ini sekolah ini memiliki empat kelas dengan jumlah murid sekitar 60 anak. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Anak-anak bermain saat istirahat di TK ABA Kauman, Yogyakarta, Rabu (27/7/2022). TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) Kauman merupakan pendidikan usia dini pertama di Indonesia. Sekolah ini dirintis pada 1919 oleh Nyi Ahmad Dahlan. TK ABA berjumlah lebih dari 20 ribu sekolah yang tersebar di 34 provinsi dan 1 di Mesir. Saat ini sekolah ini memiliki empat kelas dengan jumlah murid sekitar 60 anak. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Anak-anak bermain saat istirahat di TK ABA Kauman, Yogyakarta, Rabu (27/7/2022). TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) Kauman merupakan pendidikan usia dini pertama di Indonesia. Sekolah ini dirintis pada 1919 oleh Nyi Ahmad Dahlan. TK ABA berjumlah lebih dari 20 ribu sekolah yang tersebar di 34 provinsi dan 1 di Mesir. Saat ini sekolah ini memiliki empat kelas dengan jumlah murid sekitar 60 anak. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Siswi bermain saat istirahat di TK ABA Kauman, Yogyakarta, Rabu (27/7/2022). TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) Kauman merupakan pendidikan usia dini pertama di Indonesia. Sekolah ini dirintis pada 1919 oleh Nyi Ahmad Dahlan. TK ABA berjumlah lebih dari 20 ribu sekolah yang tersebar di 34 provinsi dan 1 di Mesir. Saat ini sekolah ini memiliki empat kelas dengan jumlah murid sekitar 60 anak. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Anak-anak masuk kelas di TK ABA Kauman, Yogyakarta, Rabu (27/7/2022). TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) Kauman merupakan pendidikan usia dini pertama di Indonesia. Sekolah ini dirintis pada 1919 oleh Nyi Ahmad Dahlan. TK ABA berjumlah lebih dari 20 ribu sekolah yang tersebar di 34 provinsi dan 1 di Mesir. Saat ini sekolah ini memiliki empat kelas dengan jumlah murid sekitar 60 anak. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Anak-anak bermain saat istirahat di TK ABA Kauman, Yogyakarta, Rabu (27/7/2022). TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) Kauman merupakan pendidikan usia dini pertama di Indonesia. Sekolah ini dirintis pada 1919 oleh Nyi Ahmad Dahlan. TK ABA berjumlah lebih dari 20 ribu sekolah yang tersebar di 34 provinsi dan 1 di Mesir. Saat ini sekolah ini memiliki empat kelas dengan jumlah murid sekitar 60 anak. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Anak-anak bermain saat istirahat di TK ABA Kauman, Yogyakarta, Rabu (27/7/2022). TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) Kauman merupakan pendidikan usia dini pertama di Indonesia. Sekolah ini dirintis pada 1919 oleh Nyi Ahmad Dahlan. TK ABA berjumlah lebih dari 20 ribu sekolah yang tersebar di 34 provinsi dan 1 di Mesir. Saat ini sekolah ini memiliki empat kelas dengan jumlah murid sekitar 60 anak. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Anak-anak bermain saat istirahat di TK ABA Kauman, Yogyakarta, Rabu (27/7/2022). TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) Kauman merupakan pendidikan usia dini pertama di Indonesia. Sekolah ini dirintis pada 1919 oleh Nyi Ahmad Dahlan. TK ABA berjumlah lebih dari 20 ribu sekolah yang tersebar di 34 provinsi dan 1 di Mesir. Saat ini sekolah ini memiliki empat kelas dengan jumlah murid sekitar 60 anak. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Anak-anak bermain saat istirahat di TK ABA Kauman, Yogyakarta, Rabu (27/7/2022). TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) Kauman merupakan pendidikan usia dini pertama di Indonesia. Sekolah ini dirintis pada 1919 oleh Nyi Ahmad Dahlan. TK ABA berjumlah lebih dari 20 ribu sekolah yang tersebar di 34 provinsi dan 1 di Mesir. Saat ini sekolah ini memiliki empat kelas dengan jumlah murid sekitar 60 anak.

 

sumber : Republika
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement