REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasubdit Bina Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam Kemenag, Agus Suryo Suripto, mendorong KUA aktif menyelesaikan empat persoalan bangsa. Suryo menyampaikan ini dalam Bimtek Fasilitator Bimbingan Perkawinan (Bimwin) Calon Pengantin (Catin) Angkatan 3 di Hotel Orchardz Industri, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2022).
Persoalan pertama, tutur Suryo, masih banyaknya perkawinan anak. Mantan kakankemenag Kabupaten Banjarnegara ini menyebut angka perkawinan anak sebesar 11,28% dari 2 juta pernikahan setiap tahun. "Persoalan kedua, stunting. Satu dari empat anak Indonesia mengalami stunting. Stunting berdampak buruk pada masa depan berupa lahirnya generasi yang tidak berkualitas," tambahnya.
Tingginya angka perceraian merupakan persoalan ketiga yang dihadapi bangsa ini. Suryo menyebut, perceraian di Indonesia mencapai 28,4% dari jumlah pernikahan. "Keempat, persoalan besar yang dihadapi bangsa ini berupa kemiskinan ekstrem. Ini terjadi karena gizi buruk, kesehatan buruk, dan pengasuhan yang buruk," katanya.
Di hadapan 110 peserta yang merupakan Kepala KUA, Penghulu, Penyuluh Agama, dan anggota Ormas Islam ini, Suryo mengajak seluruh pihak bergandengan tangan menyelesaikan persoalan. "Jangan hanya sibuk mencatat nikah dan rujuk, tetapi aktiflah menyelesaikan berbagai persoalan bangsa terutama di bidang keluarga dan agama," tegasnya.