Kamis 28 Jul 2022 00:16 WIB

Cacar Monyet Dipastikan Belum Masuk Indonesia

Cacar monyet termasuk penyakit yang sebenarnya bisa sembuh sendiri.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Indira Rezkisari
Gambar 1997 ini disediakan oleh CDC selama penyelidikan wabah cacar monyet, yang terjadi di Republik Demokratik Kongo (DRC), sebelumnya Zaire, dan menggambarkan permukaan punggung tangan pasien kasus cacar monyet, yang menunjukkan munculnya ruam khas selama tahap penyembuhannya.
Foto: CDC
Gambar 1997 ini disediakan oleh CDC selama penyelidikan wabah cacar monyet, yang terjadi di Republik Demokratik Kongo (DRC), sebelumnya Zaire, dan menggambarkan permukaan punggung tangan pasien kasus cacar monyet, yang menunjukkan munculnya ruam khas selama tahap penyembuhannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Moh Syahril memastikan, hingga saat ini belum ditemukan kasus konfirmasi cacar monyet di Tanah Air. “Alhamdulillah, sampai saat ini belum ditemukan kasus monkeypox di Indonesia. Sebelumnya, ada sembilan kasus yang diduga terinfeksi monkeypox. Usai dilakukan pemeriksaan PCR, kesembilan orang tersebut dinyatakan negatif monkeypox,” kata Syahril dalam konferensi pers pemaparan terkait perkembangan Monkeypox oleh Kementerian Kesehatan, Rabu (27/7/2022).

Meskipun demikian, berbagai mitigasi telah dilakukan Kementerian Kesehatan untuk mengantisipasi masuk dan menyebarnya cacar monyet di Indonesia. Di antaranya memperkuat pemeriksaan surveilans di pintu masuk ke negara baik darat, laut dan udara, meminta seluruh dinkes provinsi dan kabupaten/kota, KKP, laboratorium, rumah sakit, puskesmas dan fasyankes lainnya untuk meningkatkan kewaspadaan terutama pascapenetapan cacar monyet sebagai PHEIC oleh WHO pada 23 Juli lalu.

Baca Juga

Lebih lanjut, Kemenkes juga telah menyiapkan dua laboratorium rujukan pemeriksa cacar monyet di Indonesia yaitu Pusat Studi Satwa Primata LPPM IPB dan Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Prof Sri Oemiyati BKPK. Untuk pencegahan di tingkat masyarakat, Syahril mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan diri dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti menghindari kerumunan, mencuci tangan dengan sabun/alkohol, menggunakan masker serta membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Prokes, kata Syahril masih menjadi cara paling ampuh untuk mencegah cacar monyet mengingat karakteristiknya yang hampir mirip dengan Covid-19. Yakni self limiting disease atau bisa sembuh sendiri dengan gejala yang muncul sekitar dua sampai empat pekan serta belum adanya obat khusus ataupun vaksin untuk cacar monyet.

“Prokes adalah kebutuhan wajib kita untuk menghindari penularan baik dari Covid-19 maupun penyakit infeksi emerging lainnya termasuk monkeypox dan hepatitis akut,” pesan Jubir Syahril.

Walaupun gejalanya cenderung ringan bahkan sembuh sendiri, cacar monyet bisa menjadi penyakit derajat berat dan berpotensi menyebabkan komplikasi penyakit seperti infeksi sekunder, bronkopneumonia, sepsis, dan ensefalitis. Infeksi kornea sehingga menyebabkan kebutaan manakala tidak segera mendapatkan penanganan medis.

“Apabila mengalami gejala demam dan ruam, harap memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat jika mengalami gejala serupa,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement