Rabu 27 Jul 2022 21:54 WIB

Rencana Rupiah Digital Dinilai Jadi Sinyal Tingkatkan Ekosistem Investasi Kripto

Rupiah digital disarankan memanfaatkan teknologi distributed ledger.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Uang rupiah (ilustrasi). Rencana kehadiran Rupiah digital dinilai merupakan sinyal baik untuk meningkatkan ekosistem ekonomi digital, sehingga Indonesia tidak ketinggalan dari negara lain.
Foto: ANTARA/Adiwinata Solihin
Uang rupiah (ilustrasi). Rencana kehadiran Rupiah digital dinilai merupakan sinyal baik untuk meningkatkan ekosistem ekonomi digital, sehingga Indonesia tidak ketinggalan dari negara lain.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Bank Indonesia mengumumkan akan segera meluncurkan Rupiah digital. Adapun konsep mata uang digital bank sentral atau Central Bank Digital Currency (CBDC) ini dinilai merupakan langkah baik literasi keuangan digital Indonesia. 

CEO Indodax Oscar Darmawan menilai langkah penggunaan Rupiah digital merupakan sinyal baik untuk meningkatkan ekosistem ekonomi digital, sehingga Indonesia tidak ketinggalan dari negara lain. 

Baca Juga

Terlebih, fokus pembahasan pada G20 yaitu pembangunan infrastruktur dalam rangka mendukung keterlaksanaan ekonomi digital. Seperti pembangunan infrastruktur, penentuan roadmap dan pemberian stimulus digitalisasi.

Digitalisasi dalam sistem ekonomi tentu ada dengan harapan agar bisa memecahkan problematika yang selama ini terjadi. "Terlebih juga mengurangi risiko dari penggunaan uang kertas," ujar Oscar dalam keterangan tulis, Rabu (277/2022).

Oscar menyarankan akan lebih baik apabila pembuatan Rupiah digital dapat memanfaatkan teknologi distributed ledger yang memiliki banyak kelebihan. Hal ini terutama teknologi ini memiliki sifat yang lebih aman dan transparan. 

Teknologi blockchain sangat mengedepankan sifat transparansi dan efisiensi. "Konsep nya pun sama dengan konsep Web 3.0 yang sama sama mengedepankan prinsip tersebut, sehingga akan fungsinya sebagai pembayaran atau alat tukar bisa jauh lebih efisien, transparan, dan aman," ucapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement