Rabu 27 Jul 2022 22:21 WIB

BWI Komitmen Dukung Kemenag Wujudkan Wakaf Produktif

Nazir harus punya kemampuan mengoptimalkan aset wakaf yang menjadi tanggung jawabnya

Komisioner BWI Nurul Huda saat menjadi pembicara dalam Launching dan Pelatihan Inkubasi Wakaf Produktif di Jakarta, Selasa (26/7/2022).
Foto: Kemenag
Komisioner BWI Nurul Huda saat menjadi pembicara dalam Launching dan Pelatihan Inkubasi Wakaf Produktif di Jakarta, Selasa (26/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Wakaf Indonesia (BWI) berkomitmen mendukung program Kemenag dalam upaya mewujudkan wakaf produktif. Hal ini disampaikan Komisioner BWI Nurul Huda saat menjadi pembicara dalam Launching dan Pelatihan Inkubasi Wakaf Produktif di Jakarta, Selasa (26/7/2022). 

Nurul mengatakan hal terpenting dalam mewujudkan wakaf produktif adalah kemampuan nazir dalam mengelola aset wakaf. Menurutnya, BWI akan terus mendukung upaya Kemenag meningkatkan kompetensi nazir.

Baca Juga

"Nazir harus mempunyai kemampuan mengoptimalkan aset wakaf yang menjadi tanggung jawabnya, ini harus terus kita kuatkan melalui pelatihan dan bimbingan teknis," ujarnya.

Nurul menjelaskan dari segi pemanfaatan, aset wakaf terbagi menjadi dua kategori yakni wakaf sosial dan wakaf komersil. Menurutnya aset wakaf yang bersifat komersil mempunyai nilai ekonomis apabila dimanfaatkan secara maksimal. 

"Wakaf komersil misalnya lahan peternakan, pertanian, perkebunan yang dikerjakan di atas tanah wakaf. Upaya pemanfaatan ini bisa juga dibantu pendanaannya melalui wakaf uang," kata Nurul

Sebelumnya, Kemenag resmi meluncurkan program Inkubasi Wakaf Produktif dan KUA Percontohan Ekonomi Umat di Jakarta, Senin (26/7/2022). Kedua program ini bertujuan meningkatkan perekonomian umat melalui pemberdayaan dana zakat dan pengembangan harta benda wakaf.

Untuk program Inkubasi Wakaf Produktif, Kemenag menyiapkan dana sebesar Rp 100 juta bagi 14 nazir di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk program KUA Percontohan Ekonomi Umat, Kemenag memberikan bantuan modal senilai Rp 10 juta bagi 360 penerima manfaat di 36 lokasi. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement