REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dalam rangka Hari Anak Nasional, PT East West Seed Indonesia (Ewindo) atau dikenal dengan Cap Panah Merah pada Rabu (27/7/2022) bekerja sama dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) G Yayasan Bhakti Mitra Utama (YBMU) Baleendah Kabupaten Bandung menyelenggarakan Pelatihan Budidaya Sayuran dan Pengenalan Terhadap Dunia Hortikultura.
Melalui pelatihan yang juga dihadiri oleh perwakilan SLB Nurul Iman dan LSB Nita Karya ini diharapkan para siswa mendapatkan wawasan mengenai budidaya sayuran dengan sistem hidroponik dan dapat mengembangkannya sendiri setelah lulus sekolah sehingga dapat mandiri.
“Kegiatan ini adalah salah satu wujud kepedulian Ewindo kepada disability community agar dapat mengenal dunia hortikultura dari lingkungan sekolah dan melatih kemandirian serta kewirausahaan siswa-siswi SLB melalui dunia pertanian. Kami percaya siswa-siswa berkebutuhan khusus memiliki semangat dan kemauan kuat merawat tanaman dengan sepenuh hati sehingga mereka mampu menghasilkan sesuatu yang kelak akan berguna bagi persiapan hidup yang mandiri,” tutur Deputy Managing Director Ewindo Afrizal Gindow.
Melalui kerja sama antara Ewindo dengan SLB G Yayasan Bhakti Mitra Utama (YBMU) Baleendah, sebanyak 60 siswa mulai dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas mendapatkan pelatihan baik teori maupun praktik budidaya tanaman dengan sistem hidroponik yang dilakukan di lahan “Kebun Sayurku” dan “Urban Farming Corner”.
Afrizal menjelaskan, alih pengetahuan dimulai dengan mengenalkan budidaya sayuran daun. Para peserta pelatihan akan dikenalkan dengan benih-benih sayuran unggul berkualitas seperti Bayam Maestro F1, Kangkung Bangkok, Pak Choy Nauli F1, dan Bayam Merah Mira. "Sayuran daun ini adalah tanaman yang relatif mudah dan sederhana untuk dapat dibudidayakan," kata Afrizal.
Program tersebut mendapat respons positif dari siswa yang mengikuti pelatihan. Mereka tekun mengikuti tahap demi tahap pelatihan. Mulai dari menyemai benih sayuran seperti kangkung hingga saat proses panen.
"Saya senang ikut kegiatan ini. Saya jadi tahu proses menanam sayuran," ujar Kiki, salah satu siswa yang sudah seminggu mengikuti pelatihan.
Menurut Kepala Sekolah SLB G YBMU Gaos Haeruman, kegiatan itu tidak hanya diikuti oleh siswa, tetapi juga melibatkan orang tua dan guru. "Dengan mendapatkan pelatihan ini, siswa dan orang tua bisa melakukan budidaya sayuran hidroponik ini di rumah," kata Gaos.