REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengapresiasi terselenggaranya Pumpung Hai (perhelatan) dan Festival Dayak 2022. Kegiatan tersebut dinilai memberikan banyak manfaat, salah satunya dalam membangkitkan semangat kebudayaan di tengah masyarakat.
"Kami sangat mendukung kegiatan ini karena dapat membangkitkan semangat kebudayaan daerah yang berdampak positif khususnya dalam mengingat kembali tonggak sejarah Suku Dayak, sebagai masyarakat asli Kalimantan terutama di Bumi Tambun Bungai," kata Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kalteng Katma F Dirun di Palangka Raya, Rabu (27/7/2022).
Hal itu dia sampaikan saat membuka kegiatan Pumpung Hai dan Festival Dayak 2022 di Bundaran Besar Palangka Raya yang dirangkai dengan Parade Seribu Dohong serta Expo Budaya di lapangan Pameran Tilung kota setempat. Pumpung Hai secara lebih luas diartikan sebagai pagelaran atau acara/perhelatan besar terkait budaya suku Dayak yang diselenggarakan secara turun-temurun, dari tahun ke tahun.
Dia menjelaskan, di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan zaman, hendaknya adat dan budaya yang kaya dan beraneka ragam tetap bisa terjaga, dilihat serta diwariskan kepada generasi penerus nantinya. Maka menjadi harapan bersama sebagai pewaris sekaligus penerus budaya daerah, masyarakat wajib melindungi dan melestarikan-nya.
"Adat budaya kita yang kental dengan kearifan lokal ini dapat menjadi modal dasar mendukung berbagai program pemerintah dalam membangun daerah, yang diharapkan nanti akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat," katanya menjelaskan.
Lebih lanjut Katma mengatakan, dengan adanya rangkaian kegiatan expo yang diikuti berbagai peserta, mulai dari instansi hingga pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), diharapkan dapat mendukung bangkitnya perekonomian Kalimantan Tengah. "Terlebih untuk para pelaku UMKM dan pedagang kecil, selama beberapa tahun terakhir pandemi Covid-19 melanda membuat perekonomian terpuruk," ujarnya.
Wakil Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Rahmat Nasution Hamka mengatakan, sebagai warga suku Dayak harus memiliki kebanggaan terhadap budaya yang dimiliki. "Kita harus bisa berdiri di kaki sendiri dan tunjukkan kita mampu berdiri sejajar dengan yang lainnya. Harapan bersama agar kita mampu menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri," kata dia.