Kamis 28 Jul 2022 04:51 WIB

Cakupan Vaksinasi Booster di Kulon Progo Capai 28,06 persen

Upaya mencegah penambahan penularan paling utama adalah kepatuhan terhadap prokes

Mahasiswa baru mengikuti vaksinasi Covid-19 booster di Gajahmada Medical Center (GMC), Yogyakarta, Rabu (27/7/2022). UGM mewajibkan mahasiswa baru sudah vaksin Covid-19 untuk mengikuti Pelatihan Pembelajaran Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB). Untuk itu kampus membuka layanan vaksinasi Covid-19 bagi mahasiswa baru di RSA UGM dan GMC.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Mahasiswa baru mengikuti vaksinasi Covid-19 booster di Gajahmada Medical Center (GMC), Yogyakarta, Rabu (27/7/2022). UGM mewajibkan mahasiswa baru sudah vaksin Covid-19 untuk mengikuti Pelatihan Pembelajaran Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB). Untuk itu kampus membuka layanan vaksinasi Covid-19 bagi mahasiswa baru di RSA UGM dan GMC.

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO--Cakupan vaksinasi booster di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga hari ini masih diangka 28,06 persen atau 106.134 dari total 378.177 sasaran.

Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi Utami di Kulon Progo, Rabu (27/7/2022) mengatakan upaya Dinkes untuk meningkatkan cakupan vaksinasi, yakni pelayanan di semua fasilitas kesehatan dan mendekatkan layanan di masyarakat sampai dusun-dusun juga dari rumah ke rumah. "Targetnya, Juli ini cakupan vaksinasi booster sebesar 50 persen. Namun kita ketahui, minat masyarakat untuk booster masih kurang karena menganggap dosis kedua sudah cukup," kata Sri Budi.

Baca Juga

Ia mengatakan upaya mencegah penambahan penularan paling utama adalah kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Kemudian, jika ada kasus konfirmasi dilakukan pelacakan segera agar tidak menular lebih lanjut."Kami juga tetap memotivasi vaksinasi lengkap sampai booster, dengan melakukan pelayanan di semua faskes dan mendekatkan layanan di masyarakat," katanya.

Selain itu, Sri Budi juga mengatakan Dinkes Kulon bangun menerapkan pola komunikasi yang tepat untuk saat ini antara lain, rule model/ contoh dari pimpinan atau pemuka masyarakat. Misal di sekolah, kepala sekolah dan guru aktif mengingatkan dan memberi contoh kepada siswa."Di masjiddan tempat ibadah lain mencontoh kiai, pendeta. Begitu juga di pasar dan tempat-tempat banyak berkumpul warga dilakukan dengan siaran keliling," katanya.

Dinkes Kulon Progo juga melakukan sosialisasi melalui media sosial yang banyak diakses dan tanggapan cukup banyak, mulai dari instagram, group WhatsApp, status WhatsApp."Kami juga melakukan pemasangan banner di tempat strategis, misal di pasar, tempat wisata, pinggir jalan raya supaya masyarakat melakukan vaksinasi booster," katanya.

Sementara itu, Penjabat Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan."Kami berharap kasus Covid-19 tidak melonjak. Kami juga meminta masyarakat taat protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi booster," katanya.

 

 

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement