REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menjelaskan, penularan penyakit cacar monyet yaitu melalui kasus kontak erat. Bahkan, penularan cacar monyet bisa lewat droplet jika ada luka di rongga mulut.
Dicky menjelaskan, penularan cacar monyet adalah kasus kontak erat yang lama, bisa lebih dari 30 menit melakukan pelukan atau hubungan intim.
"Kemudian, paparannya bisa langsung atau tak langsung," ujar Dicky saat dihubungi Republika, Rabu (27/7/2022).
Ia menambahkan, pemakaian benda bersama dan handuk serta lain sebagainya juga bisa berpotensi terjadi penularan. Ini termasuk droplet juga bisa terjadi penularan cacar monyet ketika ada luka di rongga mulut.
"Cairan luka itu yang menjadi sumber penularan. Tetapi tak semudah Covid-19 (yang ditularkan lewat droplet) karena harus ada kontak erat," katanya.
Terkait angka kematian akibat cacar monyet, Dicky mengakui tidak sebanyak Covid-19. "Namun tetap ada kematian, apalagi kalau menimpa pada orang yang punya masalah dalam respons imunitasnya," ujarnya.
Kendati demikian, ia menegaskan vaksin cacar sudah ada dan masih efektif, obat juga walaupun belum ada definitif tetapi sudah tersedia. Artinya, gejalanya mild kalau cepat ditangani apalagi kalau sudah mendapatkan vaksin cacar.
Sebelumnya, organisasi kesehatan dunia PBB (WHO) menyatakan wabah cacar monyet atau monkeypox adalah situasi luar biasa yang sekarang telah memenuhi syarat sebagai darurat global. Wabah ini dilaporkan telah meluas di lebih dari 70 negara.