Kamis 28 Jul 2022 01:59 WIB

Ratusan Kantong Darah Terinfeksi Penyakit Menular, PMI Perketat Kualitas Darah Pendonor

Ada kantong darah yang terkontaminasi Hepatitis B hingga HIV.

Red: Qommarria Rostanti
Palang Merah Indonesia (PMI) memperketat pengawasan kualitas darah dari pedonor. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi darah terkontaminasi penyakit seperti yang ditemukan di Surabaya, Jawa Timur. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Palang Merah Indonesia (PMI) memperketat pengawasan kualitas darah dari pedonor. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi darah terkontaminasi penyakit seperti yang ditemukan di Surabaya, Jawa Timur. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) memperketat pengawasan kualitas darah dari pedonor. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi darah terkontaminasi penyakit menular seperti yang ditemukan di Surabaya, Jawa Timur.

"Itu temuan PMI, sebagai bagian kontrol dari kualitas," kata Sekretaris Jenderal PMI Pusat Sudirman Said,  Rabu (27/7/2022).

Pihaknya terus melakukan pemeriksaan berkelanjutan sebagai bagian dari Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Meski begitu, ia mengakui dari 250 Unit Transfusi Darah (UTD) di Tanah Air, masih ada yang belum bersertifikat CPOB.

Untuk menyiasatinya, UTD tersebut menginduk kepada unit yang sudah memiliki CPOB. "Masyarakat tidak perlu cemas karena itu bagian kerja kami untuk meyakinkan kualitas dan keamanan darah terjaga," katanya.

PMI berharap ke depan memiliki gedung penyimpanan darah yang tahan terhadap gempa, seperti yang dimiliki oleh Jepang. "Ketika terjadi perang, gempa itu bangunan yang paling aman karena darah adalah pertahanan terakhir, kami belum sampai ke sana," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, PMI menemukan 514 kantong darah terkontaminasi penyakit menular di Surabaya yang merupakan hasil dari prosedur pemeriksaan untuk penyediaan kebutuhan darah yang steril dan aman untuk masyarakat. Sesuai prosedur, seluruh darah pedonor wajib melalui prosedur pemeriksaan yang meliputi empat parameter infeksi, yakni HIV, Hepatitis B (HbSAg), Hepatitis C (HCV), dan sifilis.

Dari prosedur tersebut mengungkap temuan 514 kantong berisi darah di PMI Surabaya terinfeksi penyakit menular selama periode Januari hingga Juni 2022. Rinciannya, 213 kantong darah di antaranya terkontaminasi penyakit Hepatitis B, 139 kantong darah terinfeksi penyakit Hepatitis C, 110 kantong darah terinfeksi penyakit sipilis, dan 52 kantong darah terinfeksi HIV. Temuan itu setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 66.274 ribu kantong berisi darah yang didapat dari pedonor di wilayah setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement