Kamis 28 Jul 2022 09:15 WIB

PKS akan Mendaftar Pemilu 2024 pada Hari Pertama Dibuka

Seluruh jajaran PKS disebut sudah mempersiapkan pemilu sejak jauh hari.

Red: Ilham Tirta
Ketua DPP PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi.
Foto: Ist
Ketua DPP PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Aboe Bakar Alhabsyi menyatakan, PKS akan mendaftarkan diri pada hari pertama dibuka oleh KPU. Aboe mengatakan, seluruh jajaran struktur PKS mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan sudah mempersiapkan sejak jauh hari.

"PKS sudah siap mengikuti proses verifikasi yang akan dilakukan KPU dan akan langsung mendaftar sebagai peserta Pemilu 2024 di hari pertama ketika dibuka proses pendaftaran," kata Aboe di Jakarta, Kamis (28/7/2022).

Baca Juga

Bahkan, menurut Aboe, PKS sudah melakukan proses verifikasi internal dan semuanya sudah siap memenuhi seluruh persyaratan pendaftaran. "DPP PKS sudah melakukan proses verifikasi internal di seluruh provinsi se-Indonesia, bahkan melakukan pengecekan dan verifikasi administrasi hingga ke tingkat kecamatan," kata dia.

Ia memastikan PKS dapat memenuhi seluruh persyaratan dan siap menjadi peserta Pemilu 2024. PKS, kata Aboe, juga berikhtiar menargetkan perolehan suara yang signifikan di Pemilu 2024 yang akan datang.

Aboe menjelaskan, kesiapan parpolnya itu ketika kegiatan konsolidasi Tim Verpol DPP PKS untuk persiapan pendaftaran Pemilu 2024 yang juga mengundang Komisioner KPU Idham Holik. Sebelumnya, Anggota KPU Idham Holik mengingatkan setidaknya pimpinan partai politik bisa menyampaikan rencana mereka akan datang menyerahkan dokumen pendaftaran satu hari sebelum kedatangan pendaftaran partai politik.

"Kami mohon dapat menyampaikan surat pemberitahuan pendaftaran dengan tujuan kami dapat mengatur kami dapat melayani ibu bapak saat pendaftaran partai politik," kata dia.

Dengan pemberitahuan itu, kata dia, tidak terjadi jadwal yang bersamaan atau masalah lainnya penumpukan jadwal penerimaan pendaftaran partai politik. "Karena kalau terjadi demikian, kami khawatir tidak dapat terlayani dengan baik saat mendaftarkan diri kepada kami, tetapi juga mungkin muncul prasangka-prasangka kenapa 'kami dibelakangkan, kenapa yang itu didahulukan' itu yang tidak kami inginkan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement