Kamis 28 Jul 2022 12:40 WIB

Pengamat: Seragam Baru ATR/BPN Penanda Transformasi Mental Jajarannya

Perubahan penanda organisasi itu biasa sebagai batas sebuah periode.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Hadi Tjahjanto memberikan sambutan pada acara serah terima jabatan dengan pejabat lama Sofyan Djalil di Gedung Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Rabu (15/6/2022). Presiden memerintahkan Hadi Tjahjanto untuk menuntaskan persoalan dalam penyediaan lahan untuk pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kalimantan Timur, sengketa lahan di masyarakat dan meningkatkan penyaluran jumlah sertifikat tanah ke masyarakat.
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Hadi Tjahjanto memberikan sambutan pada acara serah terima jabatan dengan pejabat lama Sofyan Djalil di Gedung Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Rabu (15/6/2022). Presiden memerintahkan Hadi Tjahjanto untuk menuntaskan persoalan dalam penyediaan lahan untuk pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kalimantan Timur, sengketa lahan di masyarakat dan meningkatkan penyaluran jumlah sertifikat tanah ke masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengomentari kritik terhadap penggunaan baret dalam seragam baru Kementerian ATR/BPN, pengamat M. Huda Prayoga menyampaikan bahwa hal tersebut wajar sebagai penanda dari era kepemimpinan Hadi Tjahjanto sebagai Menteri ATR/BPN.

"Perubahan penanda organisasi itu biasa sebagai batas sebuah periode. Kita ambil positifnya, Pak Hadi ingin membawa ATR-BPN yang baru, dengan menggunakan penanda baru" ujarnya melalui keterangan tertulis pada hari Kamis, (28/7/2022).

Baca Juga

 

Direktur Indonesia Government and Parliament Watch tersebut lebih lanjut menambahkan bahwa semestinya publik menangkap pesan penting dari Menteri Hadi kepada seluruh jajarannya yang bermuara pada terjadinya transformasi mental ASN Kementerian ATR/BPN.

photo
Direktur Indonesia Government and Parliament Watch, M. Huda Prayoga - (istimewa)

"Selama ini yang memang dirasakan kurang adalah disiplin dan kewibawaan aparat ATR/BPN dalam melaksanakan tusinya sebagai penjaga hak-hak pertanahan dan koordinasi tata ruang di Indonesia. Ini tugas konstitusional yang memerlukan self esteem dari setiap personal yang melaksanakannya," tegas Huda.

Menteri Hadi Tjahjanto memiliki waktu kurang dari 2 tahun untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diamanatkan oleh Presiden Jokowi dalam pelantikannya. Tugas-tugas tersebut adalah percepatan PTSL, Reforma Agraria, Pemberantasan Mafia Tanah dan Dukungan untuk IKN.

"Sepertinya pak Hadi tidak ingin business as usual. Beliau ingin ada perubahan mentalitas dari bawahannya dan melihat urgensi dari penugasan ini. Lihat saja gebrakan Pak Hadi di 30 hari kepemimpinannya, so far sih sangat bagus, dia juga membuka hotline pengaduan yang menunjukkan kepemimpinannya tidak anti kririk dan terbuka," paparnya.

"Ini seperti kalau kita memakai kopiah, tentunya akan merasa lebih menjaga keshalehan, wajar pakai perhiasan merasa lebih prima dalam penampilan, kalau pake warna hitam terlihat lebih kurus. Maka wajar juga kalau pake baret terlihat lebih berwibawa, bukan?" kata Huda.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement