Kamis 28 Jul 2022 13:11 WIB

Mahasiswa UMM Garap Festival Endah Lali Gadget

Festival digelar dengan tujuan anak-anak kembali memainkan permainan tradisional

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Hafidz, siswa kelas 5 SD saat bermain di Kampung Lali Gadget, Mojokerto, Jawa Timur, (ilustrasi).
Foto: republika/Agus raharjo
Hafidz, siswa kelas 5 SD saat bermain di Kampung Lali Gadget, Mojokerto, Jawa Timur, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sejumlah mahasiswa praktikum Ilmu Komunikasi (Ikom) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar Festival Endah Lali Gadget pada awal Juli lalu. Kegiatan ini ditunjukkan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2022.

Untuk diketahui, Kampung Lali Gadget (KLG) merupakan sebuah kampung yang dibentuk untuk membesarkan anak-anak dengan mengurangi dampak kecanduan bermain gadget. Kampung yang berada di Dusun Bendet, Desa Pagerngumbuk, Wonoayu, Sidoarjo ini telah di gagas sejak 2018 silam.

Baca Juga

Salah satu anggota tim, Udaimatun Nur Farahin, menjelaskan agenda ini bertujuan agar anak-anak dapat kembali memainkan permainan tradisional yang semakin dilupakan. "Adapun kegiatan ini diikuti oleh 17 sekolah tingkat dasar di Wonoayu, dengan total 126 peserta dan 62 pendamping," kata perempuan yang disapa Farah ini dalam keterangan pers yang diterima Republika, Rabu (27/7/2022).

Melalui festival ini, Farah dan tim ingin melestarikan budaya-budaya tradisional. Apalagi festival ini mencakup beberapa kegiatan yaitu pembuatan orang-orangan sawah oleh para peserta. Kemudian penulisan harapan kepada presiden dan jelajah Dusun Bendet.

Hal senada juga diungkapkan oleh pendiri KLG, Achmad Irfandi. Festival Endah Lali Gadget ini diselenggarakan untuk mendekatkan anak-anak para budaya-budaya tradisional. Beberapa budaya yang diangkat adalah cara pembuatan orang-orangan sawah menggunakan jerami, bakiak, egrang, serta alat bermain tradisional seperti klompen tali.

Pihaknya juga memfasilitasi anak-anak untuk menyampaikan aspirasi mereka. Hal ini dilakukan melalui acara penulisan harapan di kardus lalu peserta akan mengalungkannya ke boneka jerami yang mereka buat. Harapan yang mereka tulis ini dikumpulkan dan dikirim suratnya kepada Presiden RI pada 23 Juli. Hal ini menjadi simbol bahwa aspirasi tak hanya datang dari orang dewasa tetapi juga anak-anak

Tak hanya bermanfaat bagi anak-anak, kegiatan ini juga membantu perekonomian warga sekitar. Salah seorang warga desa bendet yang berjualan di sekitar Kampung Lali Gadget, Nurhayati, mengaku senang dengan diselenggarakannya festival ini. Keberadaan festival tersebut membuat pendapatannya bertambah menjadi berkali-kali lipat dari hari biasa.

Dia juga berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan di KLG. “Tak hanya membantu pedagang seperti saya, saya juga berharap anak-anak di desa dapat memiliki kegembiraan luar biasa sehingga dapat menciptakan masa depan dari desa untuk Indonesia,” kata dia.

Sukses dengan Festival Endah Lali Gadget, Farah tak melakukan semuanya dengan sendirian. Ada tujuh anggota tim lain yang turut serta dalam proyek ini yaitu  M. Taqiyyudien Al Rasyid, M. Zaky Nurrahman, Veri Teguh Anugro, Hassan Arie Wibowo, Aldila Putri Uskha, Ghilda Azzahra, dan Vivi Yunita Putri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement