Kamis 28 Jul 2022 13:45 WIB

Kongres Umat Islam Cari Solusi Atasi Perubahan Iklim

Format acara kongres ini berupa serangkaian diskusi kolaboratif.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Sekretaris Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup (LPLH) dan Sumber Daya Alam (SDA) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Hidayat Tri Sutardjo di Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari, di Masjid Istiqlal, Kamis (28/7/2022).
Foto: Republika/Fuji E Permana
Sekretaris Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup (LPLH) dan Sumber Daya Alam (SDA) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Hidayat Tri Sutardjo di Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari, di Masjid Istiqlal, Kamis (28/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai bencana yang dipicu oleh krisis iklim belakangan ini tidak bisa lagi menjadi perhatian segelintir orang saja. Ikhtiar untuk menanganinya juga harus melibatkan semua pihak. Umat Islam Indonesia dengan jumlah yang signifikan dapat menjadi salah satu kekuatan dalam melawan dan mengendalikan perubahan iklim.

Sehubungan hal tersebut, sejumlah kolaborator yang berasal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Republika, Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Istiqlal Global Fund (IGF) menggelar "Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari" di Masjid Istiqlal pada 28-29 Juli 2022.

Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari merupakan forum bagi para pemimpin, organisasi kemasyarakatan, dan gerakan lintas entitas untuk berdiskusi serta menjawab tantangan perubahan iklim. Format acara kongres ini berupa serangkaian diskusi kolaboratif, yang menghadirkan perwakilan dari berbagai ormas dan lembaga Islam di Indonesia.  

Inisiatif Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari dimulai dengan serangkaian penelitian dan jajak pendapat pada akhir 2021. Selanjutnya, pada Mei 2022, kolaborator Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari juga telah mengadakan tiga grup diskusi terarah yang berfokus pada anak muda sebagai pemimpin perubahan iklim, bencana sebagai proksi perubahan iklim, dan pembangunan berkelanjutan yang berkeadilan, terutama keterkaitan ketiganya dengan umat Islam.

Rangkaian acara tersebut kemudian disusul oleh kongres untuk menyepakati isi-isi komitmen yang berbentuk seruan oleh berbagai organisasi Islam dan pemangku kepentingan lainnya pada Kamis (28/7/2022). Kesepakatan yang diberi nama "Risalah Umat Islam untuk Indonesia Lestari" tersebut kemudian akan dibacakan di Masjid Istiqlal pada Jumat (28/7/2022).

Salah satu kolaborator yang memimpin jalannya acara Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari, Muhammad Ali Yusuf, mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah menyatukan umat Islam dalam forum bersama untuk mencari dan mengembangkan solusi atas krisis iklim, baik dalam mitigasi maupun adaptasi. Inisiatif perlindungan lingkungan dan solusi iklim dari berbagai organisasi Islam dan umat Islam secara umum telah dimulai sejak lama.

"Namun, inisiatif-inisiatif baik ini belum dilihat sebagai salah satu potensi utama yang dimiliki Indonesia, dan banyak dari inisiatif ini yang belum dikenal oleh masyarakat luas," kata Ali di Masjid Istiqlal, Kamis (28/7/2022).

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement