Kamis 28 Jul 2022 17:11 WIB

10 Kelurahan di Bandung Nihil Kasus Meski Tren Covid-19 Naik

Saat ini konfirmasi aktif 1.050 kasus tersebar di 30 kecamatan dan di 141 kelurahan

Rep: muhammad fauzi ridwan/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah warga antre untuk menjalani vaksinasi Covid-19 di Lobby Langit 23 Paskal, Kota Bandung, Kamis (28/7/2022). Kementerian Kesehatan berencana memberikan vaksin Covid-19 dosis keempat atau booster kedua yang diprioritaskan untuk empat juta tenaga kesehatan (nakes). Hingga Rabu (27/7/2022), total capaian vaksinasi Covid-19 booster di Indonesia sebanyak 26,54 persen atau 55.275.438 penduduk. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah warga antre untuk menjalani vaksinasi Covid-19 di Lobby Langit 23 Paskal, Kota Bandung, Kamis (28/7/2022). Kementerian Kesehatan berencana memberikan vaksin Covid-19 dosis keempat atau booster kedua yang diprioritaskan untuk empat juta tenaga kesehatan (nakes). Hingga Rabu (27/7/2022), total capaian vaksinasi Covid-19 booster di Indonesia sebanyak 26,54 persen atau 55.275.438 penduduk. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Satgas penanganan Covid-19 Kota Bandung mengungkapkan sebanyak 10 kelurahan dilaporkan nihil kasus meski saat ini tengah terjadi kenaikan penyebaran Covid-19. Kasus yang nihil diperkirakan karena masyarakat yang waspada terhadap Covid-19.

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Asep Gufron mengatakan saat ini konfirmasi aktif mencapai 1.050 kasus tersebar di 30 kecamatan dan di 141 kelurahan. Namun sebanyak 10 kelurahan nihil kasus Covid-19.

Baca Juga

"Ada 10 kelurahan yang tidak ada kasus, nah kasus tertinggi di Kecamatan Antapani sebanyak 99 kasus, untuk di kelurahan di Antapani Kidul sebanyak 45," ujar Asep Gufron Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Kamis (28/7/2022).

Ia menuturkan keterisian tempat tidur bagi pasien Covid-19 di rumah sakit mengalami penurunan dari 13 persen menjadi 11,32 persen. Sedangkan positivity rate naik dari 4,8 menjadi 4,10 persen.

Asep mengatakan beberapa kecamatan yang memiliki kasus aktif banyak berasal dari klaster keluarga dan pekerja yang bekerja di luar kota. Sedangkan 10 kelurahan yang nihil kasus disebabkan beberapa faktor.

"10 kelurahan gak ada kasus bisa saja kelurahan itu satu, warga masyarakat wapsada terhadap penerapan prokes dan akan kami pelajari sementara 141 ada kasus," katanya.

Selain itu masyarakat setempat menerapkan protokol kesehatan dan interaksi mereka yang tidak bepergian ke luar kota. Pihaknya tengah mendalami faktor-faktor yang membuat 10 kelurahan nihil kasus.

"Bisa saja di sana tetap mempertahankan terhadap prokes dan juga mungkin karena interaksinya, mungkin tidak ada keluar kota misal di lingkup kewilayahan. Kami juga masih mengkaji," katanya.

Asep menambahkan pihaknya sudah melakukan rapat evaluasi percepatan vaksinasi booster dan penanganan Covid-19 kemarin. Rekomendasi pertemuan tersebut yaitu melakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat tentang prokes.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement