REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Manusia pada dasarnya memang menyukai perdebatan. Senang berbantah-bantahan. Hal ini tidak lepas karena watak manusia yang sering kali merasa dirinya punya argumentasi paling benar dan telah berbuat lebih.
Bahkan Alquran menyebut bahwa secara fitrah, manusia adalah orang yang suka membantah. Allah SWT berfirman, "Dan sesungguhnya Kami telah menjelaskan berulang-ulang kepada manusia dalam Alquran ini dengan bermacam-macam perumpamaan. Tetapi manusia adalah memang yang paling banyak membantah." (QS Al-Kahfi ayat 54)
Ada kalanya seorang Muslim penting untuk menghindari perdebatan atau berbantah-bantahan, yaitu jika perdebatan tersebut bathil dan melenyapkan cahaya kebenaran sampai membuat orang-orang teralihkan dari kebenaran yang sebenarnya.
Sebab, setan itu mengajak teman-temannya yang lain untuk membantah seorang Muslim, dengan tujuan agar Muslim tersebut melakukan perbuatan yang dilarang dalam Islam.
Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya setan-setan akan membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu. Dan jika kamu menuruti mereka, tentu kamu telah menjadi orang musyrik." (Al-An'am ayat 121)
"...dan mereka membantah dengan (alasan) yang batil untuk melenyapkan kebenaran; karena itu Aku tawan mereka (dengan azab). Maka betapa (pedihnya) azab-Ku?." (QS Gafir ayat 5)
Imam Ghazali berpendapat bahwa berbantah-bantahan itu dilarang, sebagaimana dijelaskan Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya, "Jangan membantah saudaramu, jangan mengejeknya dan jangan berjanji kepadanya, lalu engkau tidak menepati." Dalam hadits lain, "Tinggalkanlah saling berbantahan karena saling berbantahan tidak dapat dipahami hikmahnya dan tidak dapat dijamin selamat dari fitnahnya."
Selain itu, dalam hadits lainnya, Rasulullah SAW juga bersabda, "Siapa yang meninggalkan sikap berbantahan, padahal ia dalam posisi yang benar, nіsсaya dibangunkan untuknya rumah di surga yang paling tinggi. Siapa yang meninggalkan sikap berbantahan, sedangkan ia dalam posisi yang salah, niscaya dibangunkan rumah untuknya di tengah-tengah surga."
Dalam riwayat Ummu Salamah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya sesuatu yang pertama kali diberitahukan Tuhan kepadaku dan dilarang untuk melakukannya, setelah menyembah berhala dan meminum khamar, adalah membantah orang lain."
Sumber: