Semua Negatif, Jamaah Haji Asal Sleman Bisa Langsung Pulang
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Semua Negatif, Jamaah Haji Asal Sleman Bisa Langsung Pulang (ilustrasi). | Foto: Republika/Wihdan Hidayat
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Setelah menyelesaikan ibadah haji di Tanah Suci, jamaah asal DIY mulai tiba di Tanah Air. Meski begitu, untuk pencegahan penyebaran Covid-19, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Solo melakukan screening Covid-19.
Penanggung Jawab Isolasi Terpusat (Isoter) Covid-19 Sleman, Makwan mengatakan, informasi yang didapat dari Asrama Haji Donohudan hasil swab jamaah asal Sleman Kloter 18 SOC. Karenanya, sesuai prosedur mereka bisa langsung kembali ke rumah. "Langsung bisa pulang ke rumah masing-masing," kata Makwan, Kamis (28/7/2022).
Kloter 18 SOC merupakan kelompok pertama dari DIY yang dijadwalkan tiba 28 Juli 2022. Ada pula Kloter 19 SOC asal Bantul yang akan tiba pada Kamis (28/7) sore. Lalu, Kloter 20 SOC asal Yogyakarta, Kulonprogo dan Bantul pada 29 Juli 2022.
Kemudian, ada Kloter 21 SOC asal Gunungkidul dan Sleman yang dijadwalkan tiba pada 30 Juli 2022. Setelah itu, barulah ada Kloter 43 SOC asal Sleman, Tegal, Purbalingga dan Pekalongan yang dijadwalkan tiba pada 14 Agustus 2022 mendatang.
Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag DIY, Nadhif menuturkan, prosedur kedatangan akan dimulai dari Bandara Adisumarmo Solo. Lalu, di Asrama Haji Donohudan dan ketika penjemputan oleh PPIH masing-masing kabupaten/kota.
Begitu mendarat di Adisumarmo, akan dilakukan pengumpulan paspor kolektif oleh Ketua Kloter kepada Imigrasi. Kemudian, proses x-ray koper dari Bea Cukai dan proses pengambilan tas tentang yang dilakukan oleh jamaah dari pesawat.
"Kemudian, masuk bus sesuai rombongan masing-masing. Jika ada jamaah yang sakit, evakuasi menggunakan ambulans PPIH Debarkasi Solo," ujar Nadhif.
Setelah sampai di Asrama Haji Donohudan, jamaah haji akan langsung diarahkan ke Aula Jeddah untuk dilaksanakan proses pemeriksaan screening Covid-19. Antara lain berupa tes swab Antigen dan penyerahan Kartu Pengendalian Kesehatan.
Bagi jamaah yang tesnya menunjukkan hasil negatif bisa langsung menuju Aula Muzdalifah, yang merupakan pula lokasi penerimaan dan penyerahan jamaah. Di Sleman sendiri, saat ini belum terjadi penambahan pasien karantina di isoter.
"Mboten (tidak ada penambahan)," kata Makwan, menambahkan.