Kamis 28 Jul 2022 19:04 WIB

Membangun Ekosistem Smart Mobility-Joint Project Menuju Zero Emission

EV Smart Mobility merupakan pengembangan ekosistem elektrifikasi terintegrasi

Lima perusahaan agen pemegang merek (APM) otomotif  Tanah Air memulai pengembangan proyek ekosistem kendaraan listrik yang bertajuk EV Samrt Mobility-Joint Project di Bali. Proyek prestisius ini dijadwalkan berlangsung hingga akhir 2022 dan menggunakan beragam kendaraan berpenggerak listrik baik penumpang maupun komersial.
Foto: istimewa
Lima perusahaan agen pemegang merek (APM) otomotif Tanah Air memulai pengembangan proyek ekosistem kendaraan listrik yang bertajuk EV Samrt Mobility-Joint Project di Bali. Proyek prestisius ini dijadwalkan berlangsung hingga akhir 2022 dan menggunakan beragam kendaraan berpenggerak listrik baik penumpang maupun komersial.

REPUBLIKA.CO.ID, BALI--Lima perusahaan agen pemegang merek (APM) otomotif  Tanah Air memulai pengembangan proyek ekosistem kendaraan listrik yang bertajuk EV Samrt Mobility-Joint Project di Bali. Proyek prestisius ini dijadwalkan berlangsung hingga akhir 2022 dan menggunakan beragam kendaraan berpenggerak listrik baik penumpang maupun komersial. Diharapkan dapat menjadi ekosistem mobilitas kendaraan ramah lingkungan yang menjadi arah kebijakan pemerintah ke depan. Khususnya terkait zero emission. 

EV Smart Mobility – Joint Project merupakan sebuah projek besar pengembangan ekosistem elektrifikasi terintegrasi. Proyek ini juga sebagai bagian dari bentuk dukungan dari industri otomotif, untuk menyukseskan posisi Indonesia sebagai presidensi G20 pada tahun 2022 dan revitalisasi wisata ramah lingkungan di Bali. "Isu penting guna memperkuat Indonesia sebagai tuan rumah presidensi adalah transisi energi menuju ekonomi hijau,” kata Representative Joint Project, Naoya Nakamura dalam acara peresmian beroperasinya EV Smart Mobility – Joint Project, Rabu (27/07) di Bali. 

Baca Juga

EV Smart Mobility – Joint Project dibangun atas kesamaan visi lima merek otomotif - Mitsubishi Motors, Nissan, FUSO, Isuzu, dan Toyota, dalam upaya mendukung kebijakan pemerintah untuk mempercepat pengembangan industri kendaraan elektrifikasi, sebagai upaya untuk menurunkan emisi karbon di Indonesia.

Dipilihnya Bali sebagai lokasi proyek pertama pengembangan ekosistem elektrifikasi, selain untuk mendukung eco-tourism di wilayah Bali yang menjadi arah pengembangan sektor wisata nasional ke depan. Serta sebagai upaya mendukung penyelenggaraan G-20 summit. 

Kehadirkan EV Smart Mobility – Joint Project ini akan membantu masyarakat untuk melihat dan merasakan langsung ekosistem kendaraan elektrifikasi bekerja. Melalui pendekatan Multi-Pathway, proyek ini diyakini dapat mempercepat memberikan pemahaman, serta kehadiran berbagai teknologi ramah lingkungan yang mudah diakses publik agar mampu mengurangi emisi sesuai dengan keberadaan sumber energi terbarukan, kesiapan infrastruktur pengisian daya, dan kebutuhan penggunanya.  

Dengan pendekatan ini diharapkan seluruh pengguna dapat turut berkontribusi pengurangan emisi karbon melalui cara mereka. EV Smart Mobility – Joint Project yang menghadirkan teknologi BEV dan PHEV dalam pelaksanaannya diposisikan sebagai bagian dari inisiatif bersama untuk membuka peluang bagi penggunaan kendaraan Elektrifikasi di Indonesia.  "Masyarakat  dapat memiliki pengalaman merasakan kendaraan BEV dan PHEV yang kami hadirkan melalui line-up passanger car dan commercial car," kata Nakamura.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement