REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman meminta Pekan Olahraga Nasional (PON) harus sepenuhnya dijadikan ajang pembuktian pembinaan atlet di daerah. Hal itu disampaikannya di sela-sela melantik dan mengukuhkan Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024-Aceh-Sumut untuk wilayah Sumatra Utara yang digelar di Aula HT Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumatra Utara, Medan, Kamis (28/7/2022.
"Saya dukung PON yang benar-benar objektif berdasarkan pembinaan murni daerah masing masing. Dengan dilantiknya panitia PB PON ini agar segera dapat melakukan percepatan-percepatan, baik membangun venue baru maupun renovasi sarana yang sudah ada," katanya.
Ia mengatakan, PON adalah ajang multi even dan diharapkan dapat melahirkan atlet masa depan yang siap mewakili Indonesia di berbagai kejuaraan tingkat internasional, baik SEA Games, Asian Games maupun Olimpiade. Apalagi pemerintah sudah mencanangkan bahwa peringkat Indonesia harus terus naik pada setiap pelaksanaan Olimpiade ke Olimpiade.
Seperti pada Olimpiade di Paris mendatang, Indonesia diharapkan bisa masuk 50 besar dan pada Olimpiade tahun 2044 diharapkan bisa masuk peringkat lima. Oleh karena itu, lanjut dia, PON di Sumut dan Aceh tahun 2024 mendatang harus benar-benar menunjukkan hasil pembinaan murni daerah masing-masing dan bukan prestasi semu karena atletnya adalah "arisan" dari daerah lain.
Ia juga mengharapkan PB PON yang baru dilantik untuk intens melakukan komunikasi dari waktu ke waktu dengan KONI Pusat maupun Kemenpora. Ini agar PON nanti jauh lebih baik dari sebelumnya.
"Terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk persiapan PON dan sepenuhnya saya yakin Gubernur Sumut bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa. Semoga apa yang kita kerjakan akan berbuah pada kebanggaan pada prestasi hasil kerja keras pembinaan di daerah," katanya.