REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden La Liga Javier Tebas telah mengirim peringatan ke Barcelona atas penanganan mereka terhadap Frenkie de Jong. Manchester United (MU) terlibat dalam negosiasi yang panjang dengan Barcelona setelah Erik ten Hag menyoroti pemain berusia 25 tahun itu sebagai target utama.
Sejatinya, MU telah menyetujui kesepakatan prinsip untuk De Jong dengan klub Katalunya itu. Namun sejak itu, progres transfer seperti jalan di tempat. Dapat dipahami bahwa keinginan De Jong adalah bertahan di Barcelona. Jika dia pergi, De Jong juga tak mau hengkang begitu saja sampai utang upah 17 juta euro dibayarkan Barcelona kepadanya.
Ketika ditanya tentang situasi saat ini di sekitar De Jong, Tebas mengirim peringatan kepada tim La Liga tentang tindakan mereka ke depan. "Apa yang akan dilakukan La Liga adalah mematuhi kesepakatan bersama kami dengan Asosiasi Pesepak Bola Spanyol," kata Tebas dikutip dari Manchester Evening News, Kamis (28/7/2022).
"Para pemain tidak bisa dipisahkan dari tim atau ditekan. Itu yang menjadi kesepakatan bersama, hukum, akal dan etika. Dari situ, Barcelona tahu aturan dan tanggung jawab yang ada dalam aspek itu," tegasnya.
Pekan ini, legenda United Gary Neville mengatakan bahwa De Jong harus mengambil tindakan hukum terhadap Barcelona atas kegagalan mereka untuk membayar gaji pemain Belanda itu. Sebab pada saat yang sama, Barcelona melakukan pembelanjaan besar-besaran yang membuat mereka menandatangani Robert Lewandowski dan Raphinha.
"De Jong harus mempertimbangkan tindakan hukum melawan Barcelona dan semua pemain harus berada di belakangnya. Sebuah klub menghabiskan banyak uang untuk pemain baru sementara tidak membayar yang mereka miliki di bawah kontrak uang penuh mereka tidak bermoral dan pelanggaran. FIFPRO harus mengatasi intimidasi seperti ini dan menghentikannya," kata Neville di Twitter.