Kamis 28 Jul 2022 21:52 WIB

Kasus Covid-19 Terus Meroket, Pemkot Bandung Kerahkan Satgas Kewilayahan

Meski mengalami kenaikan kasus, namun angka keterisian tempat tidur menurun

Rep: dea alvi soraya/ Red: Hiru Muhammad
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke seorang anak di Lobby Langit 23 Paskal, Kota Bandung, Kamis (28/7/2022). Kementerian Kesehatan berencana memberikan vaksin Covid-19 dosis keempat atau booster kedua yang diprioritaskan untuk empat juta tenaga kesehatan (nakes). Hingga Rabu (27/7/2022), total capaian vaksinasi Covid-19 booster di Indonesia sebanyak 26,54 persen atau 55.275.438 penduduk. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke seorang anak di Lobby Langit 23 Paskal, Kota Bandung, Kamis (28/7/2022). Kementerian Kesehatan berencana memberikan vaksin Covid-19 dosis keempat atau booster kedua yang diprioritaskan untuk empat juta tenaga kesehatan (nakes). Hingga Rabu (27/7/2022), total capaian vaksinasi Covid-19 booster di Indonesia sebanyak 26,54 persen atau 55.275.438 penduduk. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Asep Gufron mengatakan, selain menggencarkan program percepatan vaksinasi ketiga (booster), Pemerintah Kota Bandung juga mengerahkan satgas-satgas kewilayahan, khususnya wilayah dengan angka kasus Covid-19 tinggi. 

“Yang jelas sekarang satgas kewilayahan juga sudah turun, khsuusnya kecamatan yang tingkat kasus covid nya tinggi. Seperti Antapani yang mencapai 88 kasus, ini menjadi prioritas bagaimana memetakan penanganan kasus yang ada di kecamatan,” kata Asep saat ditemui di Balai Kota Bandung, Kamis (28/7/2022). 

Baca Juga

Menurutnya, dari 153 kelurahan, hanya 143 kelurahan saja yang terpapar Covid-19, sedangkan 10 kelurahan lainnya masih nihil kasus. 10 kelurahan tersebut antara lain, Palasari, Pasirbiru, Sukamulya, Kebon Kangkung, Cibangkong, Maleer, Lingkar Selatan, Lebak Siliwangi, Margasuka, dan Babakan Asih. “Alasan 10 kelurahan itu gak ada kasus, sudah pasti karena warga masyarakat waspada terhadap penerapan prokes,” kata dia. 

“Makanya kita terus gencarkan edukasi dan sosialisasi dan evaluasi melibatkan puskesmas, pejabat kewilayahan, termasuk stakeholder. Karena Seluruh kecamatan memang ada kasus, tapi tidak semua kelurahan ada kasus,” tegasnya. 

Meski mengalami kenaikan kasus, namun angka keterterisian tempat tidur bagi pasien Covid-19 (BOR) justru mengalami penurunan dari 13 persen menjadi 11,32 persen. Sedangkan positivity rate naik dari 4,8 menjadi 4,10 persen.

Asep mengatakan beberapa kecamatan yang memiliki kasus tinggi, berasal dari klaster keluarga dan pekerja yang bekerja di luar kota. Asep menambahkan pihaknya sudah melakukan rapat evaluasi percepatan vaksinasi booster dan penanganan Covid-19 kemarin. Rekomendasi pertemuan tersebut yaitu melakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat tentang prokes.

Sementara itu, penyebaran Covid-19 di Kota Bandung terus mengalami kenaikan signifikan hingga akhir bulan Juli. Tercatat hingga Kamis (28/7/2022), konfirmasi aktif telah mencapai 1.050 kasus dengan kasus harian mencapai 104. Pusat data dan informasi Covid-19 Kota Bandung melaporkan total kasus terkonfirmasi mencapai 89,154 sedangkan kasus sembuh sebanyak 86,625. Kasus meninggal dunia mencapai 1.479 jiwa.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement