Jumat 29 Jul 2022 03:25 WIB

Tina Rahimi, Petinju Australia Berjilbab yang Catatkan Sejarah

Tina Rahimi petinju Muslimah pertama mewakili Australia di Commonwealth Games 2022.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Petinju wanita Muslim Australia berjilbab Tina Rahimi. Rahimi telah membuat sejarah sebagai petinju wanita Muslim pertama yang mewakili Australia di Commonwealth Games 2022 di Birmingham.
Foto: Inside the Games
Petinju wanita Muslim Australia berjilbab Tina Rahimi. Rahimi telah membuat sejarah sebagai petinju wanita Muslim pertama yang mewakili Australia di Commonwealth Games 2022 di Birmingham.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Empat tahun lalu, wanita muda Muslim Australia Tina Rahimi menangis saat melakukan pertarungan tinju pertamanya. Kemenangan pertama dalam olahraga yang lebih identik dengan laki-laki itu telah meneguhkan tekadnya. 

"Saya tidak terlalu percaya diri. Saya ingat masuk di atas ring dan saya merasa tidak fit sama sekali. Setelah ronde pertama saya menjatuhkan tangan saya dan saya ingat berpikir 'apa yang saya lakukan? Saya tidak cukup fit untuk ini?" katanya, dilansir dari About Islam, Kamis (28/7/2022).

Baca Juga

“Saya mendapatkan kemenangan pertama saya dan saya senang. Tetapi saya tahu saya harus melakukan lebih banyak jika saya ingin melanjutkan olahraga ini," tambahnya.

Dengan 17 kemenangan saat ini, Rahimi telah membuat sejarah sebagai petinju wanita Muslim pertama yang mewakili Australia di Commonwealth Games 2022 di Birmingham. “Ketika saya pertama kali dipilih untuk pergi ke pertandingan, saya tidak pernah tahu itu.  Saya tidak pernah berpikir seperti itu. Saya hanya berpikir saya akan mewakili Australia,” katanya.

"Saya hanya ingin menunjukkan kepada semua orang segala sesuatu mungkin terjadi dan menunjukkan kepada semua orang apa yang bisa saya lakukan," tambahnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Tina Rahimi (@tinarahimii_)

Rahimi, muslimah kelahiran Australia dari orang tua Iran biasa bertanding dengan mengenakan baju lengan panjang, celana ketat, dan jilbab. Menurutnya, iman adalah bagian dari dirinya, membentuk bagian penting dari rutinitas pra-pertarungannya.

“Saya memiliki semua keyakinan saya pada Tuhan, saya percaya jika memang itu yang terjadi,” kata Rahimi.

Sementara kebanyakan petinju akan mendengarkan musik sebelum bertanding, ia mempunyai kebiasaan untuk berdoa sebelum memulai laga. “Saya jelas melakukan latihan normal dan pemanasan tetapi saya terus berdoa, berdoa, berdoa sebelum saya keluar. Saya meminta Tuhan untuk memberi saya kemenangan dan saya duduk dan benar-benar merenung,” katanya.

Dari lari hingga tinju dan sepak bola, kebangkitan wanita Muslim yang menginspirasi dalam olahraga sedang berlangsung. Tahun lalu, pelatih tinju berjilbab Inggris pertama Haseebah Abdullah diakui sebagai "Pahlawan Kampung Halaman" Birmingham.

Rahimi bukan satu-satunya petinju berhijab. Banyak petinju Muslimah bergabung dengan olahraga ini setelah Asosiasi Tinju Internasional (AIBA) mengamandemen aturannya pada 2019. Aturan baru itu mengizinkan petinju Muslim mengenakan jilbab dan menutupi seluruh tubuh di atas ring. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement