Jumat 29 Jul 2022 05:45 WIB

Pemkot Bandung Gandeng Masjid-Masjid Genjot Vaksin Booster

Pemkot Bandung minta tokoh agama sosialisasikan vaksin booster.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Hafil
 Pemkot Bandung Gandeng Masjid-Masjid Genjot Vaksin Booster. Foto:  Sejumlah personel Polresta Bogor Kota melakukan razia vaksinasi booster bagi pengendara motor di jalan KH Sholeh Iskandar, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/7/2022). Razia vaksinasi booster tersebut sebagai upaya pencegahan penyebaran virus penyebaran COVID-19 yang mulai menikat kembali.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Pemkot Bandung Gandeng Masjid-Masjid Genjot Vaksin Booster. Foto: Sejumlah personel Polresta Bogor Kota melakukan razia vaksinasi booster bagi pengendara motor di jalan KH Sholeh Iskandar, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/7/2022). Razia vaksinasi booster tersebut sebagai upaya pencegahan penyebaran virus penyebaran COVID-19 yang mulai menikat kembali.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG-- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus menggenjot vaksinasi booster di masyarakat agar dapat mencapai target 50 persen di akhir Agustus dari kondisi saat ini vaksinasi booster baru berada di angka 37 persen. Oleh karena itu sejumlah kerja sama dilakukan untuk mempercepat kegiatan vaksinasi.

"Strategi kita sekarang menggenjot vaksinasi booster. Sekarang sudah di 37 lebih, target di akhir Agustus 50 persen, kami optimis," ujar Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung Asep Gufron, Jumat (29/7/2022).

Baca Juga

Strategi yang dilakukan, ia menuturkan berkoordinasi dengan unsur kewilayahan untuk melaksanakam vaksinasi. Selain itu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melakukan vaksinasi di mal serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memastikan seluruh karyawan tempat hiburan sudah divaksin.

"Kita sudah beberapa di masjid vaksinasi booster dengan sasaran ada cukup kenaikan. Kita juga dengan FKUB lintas agama dan Kemenag, semua merespon dan menjadwalkan. Saya optimis akhir Agustus tercapai," ujarnya.

Di tengah kenaikan kasus Covid-19, Asep melanjutkan tetap melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang protokol kesehatan. Tingkat kepatuhan masyarakat yang menurun dalam menerapkan protokol kesehatan ditengarai akibat pelonggaran atau relaksasi pada sektor usaha dan sosial.

Meski pelonggaran atau relaksasi pada wilayah berstatus PPKM level satu bisa mencapai 100 persen, ia mengatakan Kota Bandung masih melakukan pembatasan di angka 75 persen. Pihaknya pun berupaya terus mengawasi tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

Ia mengatakan pemerintah pun bekerja sama dengan tokoh agama untuk menyosialisasikan kembali protokol kesehatan. "Pengetatan prokes minimal pakai masker," katanya.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement