REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Penanganan Covid-19 Pemerintah, Wiku Adisasmito mengatakan, angka reproduksi efektif atau RT yang menggambarkan potensi penularan di masyarakat mengalami peningkatan dari 1,22 pada 1 Juli menjadi 1,26 pada 15 Juli 2022. Kondisi ini menunjukan masih terjadinya penularan di masyarakat dengan pola penambahan kasus berlipat.
“Artinya penularan masih ada dan terjadi di masyarakat dengan pola penambahan kasus berlipat atau eksponensial,” kata Wiku saat konferensi pers, Kamis (28/7/2022).
Ia pun meminta seluruh lapisan masyarakat kembali meningkatkan kewaspadaannya terhadap penularan Covid-19 yang meningkat. Banyaknya masyarakat yang kembali tertular Covid-19 pun harus menjadi alarm.
“Tidak lelah saya ingatkan bahwa meskipun saat ini BOR masih terkendali, namun kita tidak hanya wajib melindungi diri sendiri, namun juga orang lain, terutama kelompok rentan,” ujar dia.
Wiku pun mendorong agar masyarakat memperkuat penerapan disiplin protokol kesehatan dalam kegiatan sosial ekonomi. Yakni dengan mengenakan masker, menggunakan sanitasi setelah bersentuhan dengan orang lain, dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Selain itu, ia juga mendorong masyarakat mendapatkan vaksin booster atau dosis ketiga. Wiku juga meminta pemerintah daerah mengawasi wilayahnya masing-masing dan melakukan upaya penanganan terhadap kenaikan kasus.
“Terus upayakan agar angka vaksinasi booster dapat terus meningkat. Dengan adanya kenaikan kasus saat ini, bukan tidak mungkin kita akan kembali mengalami lonjakan kasus,” kata Wiku.