REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Paul Pogba gagal mencapai performa maksimal saat berseragam Manchester United, pada rentang 2016 hingga 2022. Beberapa hal menjadi penyebab.
Media sering mengulas perselisihannya dengan mantan pelatih United, Jose Mourinho. Namun, permasalahan cedera mewarnai sepak terjang sang gelandang di Old Trafford.
Dalam tiga musim terakhir, ia mengalami delapan cedera berbeda. Andalan tim nasional Prancis itu absen di 72 pertandingan, sekitar 33 bulan lalu. Otot, hamstring, betis, dan lututnya kerap bermasalah.
Kini Pogba sudah berpisah dengan United. Ia balik lagi ke Juventus. Baru dua pekan setelah resmi berkostum hitam, sang gelandang kembali terlelap.
Ia harus mendekam di ruang perawatan selama beberapa bulan ke depan. Ia sempat mengikuti tur pra-musim Bianconeri di Amerika Serikat. Dalam sebuah sesi latihan di Los Angeles, pekan lalu, pesepak bola 29 tahun ini mengalami cedera meniskus lateral di lutut kanannya.
Semula Pogba akan naik meja operasi di AS. Pada akhirnya ia diterbangkan kembali ke Italia, pada Rabu (27/7). Menurut Gazzetta dan Corriere dello Sport, ada dua pendekatan potensial untuk mengatasi permasalahan ini.
Opsi pertama yakni menghilangkan sebagian meniskus yang membuat pesepak bola tersebut absen antara 40 hingga 60 hari. Namun cara ini, dinilai lebih cocok untuk pemain yang lebih muda, karena dapat memengaruhi mobilitas lutut.
"Opsi lainnya, dengan menjahit lukanya. Itu bisa membuat ia absen selama empat sampai lima bulan ke depan," demikian laporan yang dikutip dari Football Italia, Kamis (28/7/2022).
Andai memakai cara kedua, otomatis Pogba tak bisa memperkuat Prancis di Piala Dunia 2022 di Qatar. Ajang tersebut berlangsung pada November-Desember tahun ini. Itulah sebabnya, sang pemain akan berkonsultasi dengan staf medis Les Blues serta spesialis ortopedi, sebelum mengambil keputusan.
Semua bergantung pada tingkat permasalahan cedera yang dialami gelandang tersebut. Apalagi ini merupakan situasi berulang. Fakta demikian memberi pekerjaan rumah tambahan untuk manajemen si Nyonya Tua.
Satu yang pasti, Pogba tidak bisa memperkuat Juventus pada pekan-pekan awal Liga Serie A Italia musim 2022/23, serta Liga Champions. Juve harus kembali bergerilya di bursa transfer. Sebelum Pogba mengalami situasi ini, Bianconeri sudah dikaitkan dengan Leandro Paredes.
"Paredes menjadi target nomor satu (Juventus), untuk memperkuat lini tengah," tambah laporan dari Football Italia.
Gelandang asal Argentina itu masih berkostum Paris Saint-Germain. Oleh PSG, ia dibanderol 20 juta euro (Rp 305 miliar). Juve menyiapkan tawaran sekitar 15 juta euro (Rp 229 miliar). Kedua kubu siap bernegosiasi.
Terlebih dahulu, Bianconeri mempercepat penjualan Arthur Melo, serta Adrien Rabiot. Kubu hitam-putih sudah berpisah dengan Aaron Ramsey. Itu mengurangi penumpukan di lini tengah si Nyonya Tua.
Menurut Calciomarcato, Juventus bakal mempertahankan Nicolo Fagiolo. Pesepakbola 21 tahun itu dipinjamkan ke Cremonese pada musim lalu. Kini ia bisa menjadi pelapis para gelandang utama Juve.
Pelatih Massimiliano Allegri turut membawa Fagiolo dalam tur ke AS. Tak ketinggalan Nicolo Rovella. Dua wonderkid tersebut, digadang-gadang bisa menjadi pemimpin di lini tengah Juventus di masa depan. Namun saat ini, Rovella diprediksi kembali dipinjamkan ke klub lain.
Kembali ke situasi Pogba. Staff medis Juventus menilai, apa yang terjadi buntut dari kegagalan MU menangani cedera sang gelandang secara maksimal. Ada ketegangan konstan di dalam lututnya.
Apa pun itu, ia harus mencari solusi terbaik untuk menyelamatkan kariernya. Jika para ahli menyarankan ia menjalani cara kedua, maka ia harus mengikutinya. Tentu saja bayarannya mahal, sang bintang berpotensi hanya menjadi penonton di Qatar.
Bek tengah Liverpool, Virgil van Dijk pernah berada di situasi yang sama. Van Dijk memilih absen saat Belanda tampil di Piala Eropa 2020. Ia fokus pada pemulihan cedera lututnya. Hasilnya, eks Southampton itu kembali lebih kuat, bahkan sampai mentas di 51 pertandingan, sepanjang musim lalu.