REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Luar Negeri Inggris yang juga kandidat perdana menteri, Liz Truss mengatakan ia akan menjadi "teman terbaik" Ukraina bila terpilih. Ia mengatakan akan segera menelepon Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Perdana Menteri Boris Johnson yang penuh skandal terpaksa mengundurkan diri pada awal bulan ini. Anggota Partai Konservatif yang ia pimpin memberontak padanya.
Sejak Rusia menginvasi negara tetangganya bulan Februari lalu ia merupakan pendukung Ukraina paling vokal. Dua kali ia menyambangi Kiev untuk pertemu dengan Zelenskyy.
Truss yang merupakan menteri luar negeri mengawasi sanksi-sanksi yang diberlakukan pada orang-orang yang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia mengatakan akan bekerja sama dengan sekutu untuk menyediakan senjata dan bantuan kemanusiaan yang lebih banyak ke Ukraina.
"Sebagai perdana menteri saya akan menjadi teman terbaik Ukraina - mengikuti langkah Boris Johnson - dan sepenuhnya berkomitmen memastikan Putin jatuh di Ukraina dan mengalami kekalahan strategis, dan Rusia dibatasi di masa depan," kata Truss dalam pernyataannya, Jumat (29/7/2022).
"Konflik ini dalam keseimbangan, dan sekarang bukan waktunya menyuarakan konsensi dan kompromi pada diktator mengerikan, saya kandidat yang bisa rakyat Inggris percayai soal Ukraina, dan dapat mereka percaya untuk membela kebebasan di dalam dan luar negeri," katanya.
Truss bersaing dengan Mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak dalam memperebutkan kursi perdana menteri. Keduanya berbeda pendapat soal pajak dan saling menyerang pribadi masing-masing.
Truss memimpin jajak pendapat di antara anggota Partai Konservatif yang akan memilih perdana menteri Inggris selanjutnya dalam pemungutan suara 5 September mendatang.