Jumat 29 Jul 2022 14:05 WIB

Walhi Surati Elon Musk Larang Tesla Investasi Nikel di Indonesia 

Terdapat empat alasan Walhi dkk menolak investasi Tesla di sektor nikel di Indonesia.

Rep: Febryan. A/ Red: Agus Yulianto
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan founder SpaceX Elon Musk saat kunjungan di pabrik produksi roket SpaceX di Boca Chica, AS, Sabtu (14/5/2022).
Foto: ANTARA/Biro Pers Setpres/Laily Rachev
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan founder SpaceX Elon Musk saat kunjungan di pabrik produksi roket SpaceX di Boca Chica, AS, Sabtu (14/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) bersama puluhan LSM Amerika Serikat mengirimkan surat terbuka kepada Elon Musk, bos perusahaan kendaraan listrik Tesla, pada Senin (25/7). Surat itu berisikan desakan kepada Musk untuk membatalkan rencana investasi di industri nikel Indonesia karena masalah lingkungan. 

"Surat ini adalah pengingat kepada Tesla bahwa situasi eksisting industri nikel di Indonesia telah menghasilkan dampak pada lingkungan dan masyarakat," kata Manajer Kampanye Isu Tambang dan Energi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Rere Christianto ketika dikonfirmasi Republika, Jumat (29/7). 

Untuk diketahui, Nikel merupakan bahan baku pembuatan sel baterai yang digunakan kendaraan listrik. Adapun Indonesia merupakan negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia. 

Walhi dkk melayang surat itu usai Presiden RI Joko Widodo bertemu dengan miliarder Elon Musk di Texas pada Mei 2022, untuk membahas potensi investasi di Indonesia. 

Dalam surat itu, Walhi dkk secara tegas meminta Musk berhenti melanjutkan rencana investasi nikel di Indonesia. "Akhiri rencana investasi Tesla di industri nikel Indonesia karena berpotensi merusak lingkungan dan kehidupan masyarakat Indonesia," demikian bunyi subjek surat tersebut. 

Terdapat empat alasan mengapa Walhi dkk menolak investasi Tesla di sektor nikel Tanah Air, sebagaimana tertera dalam surat tersebut. Pertama, pertambangan nikel menyebabkan peningkatan deforestasi dan pencemaran air yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat. Saat ini saja, sekitar 673 ribu hektare hutan Indonesia telah diberikan kepada perusahaan industri nikel. 

Kedua, keberadaan industri nikel di Indonesia membuat kasus kriminalisasi masyarakat lokal dan aktivis lingkungan meningkat. Salah satu contohnya adalah kasus di Wawonii, Sulawesi Tenggara. 

Ketiga, keberadaan industri nikel mengancam kelangsungan hidup kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak, dan orang disabilitas. "Fakta terkini menunjukkan bahwa industri pertambangan telah membiarkan pencemaran air dan udara, perampasan tanah, serta merusak wilayah pengelolaan masyarakat dan wilayah pengelolaan perempuan". 

Keempat, industri nikel melanggar undang-undang. Sebab, banyak industri nikel di Indonesia beroperasi di pulau-pulau kecil. Hal itu bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. 

Dalam bagian rekomendasi, Walhi dkk tak hanya meminta Musk membatalkan investasi di sektor nikel Indonesia. Mereka juga meminta Musk untuk tidak lagi menggunakan produk nikel asal Indonesia dalam rantai produksi Tesla, sebagai upaya mencegah kerusakan lingkungan yang lebih parah di Tanah Air.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement