REPUBLIKA.CO.ID., ANKARA -- Rusia mendukung proses perdamaian dan ketertiban global berdasarkan hukum internasional, multilateralisme sejati, dan peran sentral PBB, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Kamis (28/7/2022).
Berbicara di sela-sela pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) bersama dengan sejawatnya dari China Wang Yi di ibu kota Uzbekistan, Tashkent, menlu Rusia mengatakan mereka melihat bagaimana dunia "berubah menuju keragaman dan keseimbangan yang lebih besar."
“Ada semakin banyak bentuk interaksi yang benar-benar inklusif. Evolusi ini didukung oleh banyak negara, termasuk Rusia, China dan sebagian besar negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, yang berusaha mengejar kebijakan independen,” kata Lavrov, menurut sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Rusia.
Dia mengungkapkan kedua menteri bertemu di sela-sela Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 di Bali Indonesia awal bulan ini, dan menambahkan bahwa Moskow dan Beijing memiliki "persahabatan yang terbukti selama bertahun-tahun."
Lavrov juga menggarisbawahi bahwa negaranya puas dengan kerja sama di bawah payung SCO.
"Kami mencatat pertumbuhan yang stabil dalam cakupan geografis dan konten kegiatan SCO," imbuh dia.
Lavrov menekankan bahwa dia yakin pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri negara-negara anggota, yang akan diadakan pada Jumat ini, akan meletakkan "dasar yang baik" untuk kerja sama lebih lanjut dan persiapan untuk pertemuan Dewan Kepala Negara SCO yang akan datang.
"Kepala badan kebijakan luar negeri Rusia dan China bertukar pendapat tentang aspek-aspek kunci dari aktivitas Organisasi Kerjasama Shanghai dan prospek pengembangannya lebih lanjut, termasuk masalah memodernisasi asosiasi dan meningkatkan reputasinya di kancah internasional," kata pernyataan itu.
Otoritas Rusia menambahkan bahwa para menteri juga menggarisbawahi peran utama SCO dalam membangun keamanan regional dan mencatat kontribusi konstruktif substansial organisasi itu untuk perdamaian, stabilitas, dan pembangunan ekonomi di Eurasia.
Pernyataan itu mengatakan kedua belah pihak bertukar pandangan tentang situasi saat ini di dalam dan sekitar Ukraina.
Hubungan Rusia-China terus berkembang "secara dinamis di tengah situasi geopolitik yang tidak nyaman," tambah pernyataan kemlu Rusia.
Para menteri juga membahas isu-isu regional dan internasional, termasuk proses integrasi di Asia Tengah dan situasi terkini di Afghanistan.