REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof KH Nasaruddin Umar bersyukur pada detik-detik pergantian Tahun Baru Islam 1444 Hijriah, Masjid Istiqlal kembali mencetak sejarah sebagai tempat digelarnya Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari.
Dengan adanya Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari ini, menurut dia, tokoh agama bisa menggunakan bahasa agama untuk meningkatkan kesadaran umat Islam untuk peduli lingkungan.
"Kongres Umat Islam Indonesia Lestari ini juga salah satu di antaranya bagaimana bahasa agama yang digunakan untuk mengimbau masyarakat untuk sadar terhadap lingkungan," ujar Kiai Nasaruddin dalam acara Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari yang digelar di Masjid Istiqlal Jakarta pada 28-29 Juli 2022.
Menurut dia, kongres ini sangat penting. Karena, menurut dia, tidak mungkin bisa menghijaukan lingkungan kalau tidak bisa menghijaukan pikiran dan hati lebih dulu. "Ini sangat penting. Tidak mungkin kita bisa menghijaukan lingkungan kalau pikiran dan hati orang tidak hijau. Fungsi masjid itu bagaimana menghijaukan pikiran dan hati, serta lingkungan," ucap dia.
Dia menuturkan, Masjid Istiqlal sendiri belum lama ini juga meraih penghargaan internasional dari World Bank sebagai sebagai masjid paling bersih dan hijau di Dunia. Tidak hanya itu, menurut dia, Istiqlal juga menjadi masjid yang pertama kali mengembangkan konsep penghematan energi.
"Di atas sekarang tidak ditemukan lagi motor, tidak ditemukan lagi mobil, semuanya kita tampung di bawah masjid. Diganti dengan taman-taman yang hijau, yang bahkan nanti insyaallah rebacananya taman-teman ini juga di sini akan penuh dengan kehijauan," jelas Kiai Nasaruddin.