REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum melaporkan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Jabar menurun signifikan. Namun, Pemprov Jabar akan terus menggenjot vaksinasi pada hewan ternak.
"Alhamdulillah PMK di Jabar menurun sangat drastis, bahkan pada suatu hari ada nol penambahan," ujar Uu Ruzhanul Ulum di Kota Bandung, Jumat (29/7/2022).
Uu Ruzhanul mengatakan, tercatat per tanggal 28 Juli 2022, PMK telah menyebar di 27 kabupaten/kota, 347 kecamatan, dan 808 desa/kelurahan di Jabar. Jumlah ternak tertular 50.836 ekor, dengan perincian 34.086 ekor sapi perah, 14.962 ekor sapi potong, 422 ekor domba/kambing, dan 1.366 ekor kerbau.
Menurutnya, pasca-penanganan yang telah dilakukan hingga 28 Juli 2022, tersisa kecamatan yang masih ada kasus PMK 185 kecamatan (53,3 persen), 331 desa (40,9 persen), serta kasus aktif pada ternak sebanyak 15.156 kasus (50 persen).
"Vaksinasi yang diprogramkan tetap digalakkan," ujar Uu.
Untuk vaksinasi, menurut Uu, dilaporkan pada tahap awal vaksin yang telah didistribusi ke kabupaten/kota sebanyak 121.200 dosis. Hingga saat ini, berdasarkan laporan yang masuk telah divaksinasikan sebanyak 97.542 ekor atau sebanyak 80,48 persen.
Selain vaksinasi, kata Uu, upaya menekan penyebaran PMK dilakukan dengan skrining hewan ternak yang didatangkan dari luar Jabar. Dengan demikian, tim satgas penanganan PMK yang dibentuk sebelumnya masih beroperasi.
"Penjagaan terhadap hewan yang datang dari daerah luar Jabar tetap dilaksanakan, artinya tim satgas yang dibentuk oleh Pak Gubernur belum dibubarkan, tetap bisa bekerja," katanya.
Uu mengatakan, setelah hari raya Idul Adha, Pemprov Jabar tidak menerima laporan negatif terkait hewan qurban. Ibadah qurban selama Idul Adha terpantau aman dan lancar. Akan tetapi, data menunjukkan kondisi PMK pada sapi cukup mempengaruhi pelaksanaan ibadah qurban pada tahun ini.
Berdasarkan laporan yang diterima, jumlah total hewan kurban (sapi, kerbau, domba, dan kambing) tahun 2022 sebanyak 167.145 ekor. Jika dibandingkan tahun 2021 yang sebanyak 219.536, terjadi penurunan penyembelihan hewan qurban sebanyak 24 persen.
Dari jumlah tersebut, kata dia, sapi yang disembelih sebanyak 46.800 ekor, atau menurun 31 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 68.167 ekor. Namun hewan qurban domba, kambing, dan kerbau mengalami peningkatan meski dengan jumlah yang tidak cukup besar.
Pemotongan kurban untuk domba sebanyak 118.248 ekor (naik 2 persen), kambing sebanyak 40.718 ekor (naik 18 persen), dan kerbau 631 ekor (naik 15 persen).
"Saya ucapkan syukur alhamdulillah, bahwa di saat hari raya Idul Adha tidak ada hal-hal yang mengecewakan. Semuanya berjalan dengan lancar, sekalipun ada PMK, tapi tetap lancar. Masyarakat tidak kekurangan daging dan hewan ternak untuk berqurban," kata Uu.