Jumat 29 Jul 2022 20:15 WIB

Lebih dari 50 Tawanan Perang Ukraina Dilaporkan Tewas dalam Serangan

Rusia mengklaim serangan Ukraina dilakukan untuk mencegah prajurit menyerah

Red: Esthi Maharani
Lebih dari 50 tawanan perang Ukraina tewas dalam serangan pada Jumat (29/5/2022) di sebuah pusat penahanan di wilayah Donetsk yang dikuasai Rusia
Lebih dari 50 tawanan perang Ukraina tewas dalam serangan pada Jumat (29/5/2022) di sebuah pusat penahanan di wilayah Donetsk yang dikuasai Rusia

REPUBLIKA.CO.ID., ANKARA -- Lebih dari 50 tawanan perang Ukraina tewas dalam serangan pada Jumat (29/5/2022) di sebuah pusat penahanan di wilayah Donetsk yang dikuasai Rusia, Ukraina timur, menurut pejabat lokal yang bersekutu dengan Kremlin.

Denis Pushilin, kepala “Republik Rakyat Donetsk”, mengatakan jumlah korban penembakan naik menjadi 53, naik dari angka Kementerian Pertahanan Rusia yakni 40 orang, lapor kantor berita Rusia Interfax.

Kementerian juga mengatakan 75 lainnya terluka dalam serangan itu. Namun, klaim itu dibantah oleh Kyiv.

Sebagian besar dari mereka yang tewas ditangkap di pabrik baja Azovstal di Mariupol, yang jatuh ke Rusia setelah pengepungan, kata sebuah pernyataan kementerian.

Serangan Ukraina adalah "provokasi berdarah yang disengaja" guna mengintimidasi prajurit Ukraina agar tidak menyerah, klaim pernyataan Rusia. Delapan staf penjara juga terluka dalam serangan itu.

Serangan itu dilakukan oleh rudal yang diluncurkan dari Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang dipasok AS, tambah pernyataan itu.

Sejumlah besar prajurit Ukraina telah secara sukarela menyerah dalam beberapa hari terakhir setelah mengetahui tentang "sikap manusiawi Rusia terhadap tawanan perang," kata pernyataan itu.

Anton Gerashchenko, seorang penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, membantah keterangan Rusia tersebut.

“Semua media Rusia penuh dengan klaim bahwa Ukraina melakukan serangan roket ke penjara di Elenovka dekat Donetsk – di mana tawanan perang Ukraina, sebagian besar dari Azovstal. Jelas, Angkatan Darat Ukraina tidak akan pernah menembak benda seperti itu. Itu palsu sama," katanya dalam sebuah tweet.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement