REPUBLIKA.CO.ID, PEMALANG -- Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) terus mengoptimalkan luasan pengelolaan lahan perkebunan tebu demi mewujudkan swasembada gula konsumsi tahun 2025. Salah satunya melalui kerja sama dengan Pemerintah Daerah.
Holding Perkebunan Nusantara bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, melakukan tanam tebu perdana pada areal seluas 10 hektare di Desa Banglarangan, Kecamatan Ampelgading. Tanam perdana dihadiri Direktur SDM Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Seger Budiarjo, dan Bupati Kabupaten Pemalang, Mukti Agung Wibowo.
Kabupaten Pemalang dipersiapkan sebagai lokasi proyek pengembangan areal tebu. Dikarenakan, dari data yang dihimpun, kabupaten ini memiliki potensi area lahan bengkok seluas 989.635 ha yang terdiri dari sawah dan tegalan yang dapat ditanami tebu. Holding Perkebunan melalui anak usahanya, PT Perkebunan Nusantara IX, dalam kerja sama ini akan bertindak sebagai pengelola lahan tebu.
Seger mengatakan kunci untuk mewujudkan kemandirian gula nasional haya dapat direalisasikan dengan menjadikan petani tebu sebagai komponen utama industri gula di Tanah Air. Dukungan kepada petani tebu mejadi penting untuk terus dilakukan secara masif melalui bantuan pendampingan.
Hal itu untuk meningkatkan produktivitas yang akan berdampak langsung pada peningkatakan kesejahteraan petani tebu. "Kesejahteraan petani dan kemandirian gula konsumsi nasional menjadi tujuan utama kami," ujar Seger menegaskan.
Holding Perkebunan Nusantara bersama anak perusahaan PTPN IX akan menyediakan bantuan bibit berkualitas kepada masyarakat petani tebu. Langkah ini diharapkan memberikan dampak pada kenaikan produktivitas pertanian tebu rakyat, sehingga mendongkrak pendapatan petani.
Bupati Pemalang optimistis kerja sama pengelolaan areal tebu ini mampu memperbaiki perekonomian masyarakat Pemalang. “Saya meyakini komoditi tebu mampu memberikan keuntungan yang lebih baik dibandingkan komoditi lainnya, sehingga akan memberikan kontribusi yang lebih baik untuk peningkatan kesejahteraan petani," ujarnya.
Selain itu dengan bertani tebu, Bupati melanjutkan, pemda ingin ikut mewujudkan cita-cita swasembada gula nasional. "Melalui sinergi ini, mari bersama kita kembalikan kejayaan industri gula di Pulau Jawa,” kata Mukti berharap.
Penanaman tebu perdana di Desa Banglarangan ini selaras dengan Program Makmur. Program yang diinisiasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara dan sedang dijalankan PTPN Group. Dalam program ini PTPN menyediakan pupuk nonsubsidi untuk mendukung budi daya perkebunan.
"Niat kami ke depan, ketika kami nantinya dapat mengembangkan model pendanaan yang sustainable (berkelanjutan), kami akan siapkan bibit terbaik sekaligus pembinaan kepada petani. Terkait penyediaan pupuk, kami akan berkolaborasi dengan BUMN lain, melalui Program Makmur yang diinisiasi Menteri BUMN,” kata Seger.