Sabtu 30 Jul 2022 16:11 WIB

Militer Pakistan Minta Bantuan AS Demi Mempercepat Pencairan Dana IMF

Pakistan tengah berjuang mencegah krisis ekonomi.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Bendera Pakistan. Panglima militer Pakistan yang berpengaruh meminta Washington menggunakan pengaruhnya guna mengamankan pencairan awal uang Dana Moneter Internasional (IMF).
Foto: EPA
Bendera Pakistan. Panglima militer Pakistan yang berpengaruh meminta Washington menggunakan pengaruhnya guna mengamankan pencairan awal uang Dana Moneter Internasional (IMF).

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Panglima militer Pakistan yang berpengaruh meminta Washington menggunakan pengaruhnya guna mengamankan pencairan awal uang Dana Moneter Internasional (IMF). Berbagai sumber Pakistan mengatakan itu pada Jumat (29/7/2022), ketika negara Asia Selatan tersebut tengah berjuang mencegah krisis ekonomi.

Kantor luar negeri Pakistan mengonfirmasi percakapan telepon antara Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman dan Jenderal Qamar Javed Bajwa, tetapi tidak memberikan rincian. Islamabad dan IMF mencapai kesepakatan tingkat staf awal bulan ini untuk membuka jalan bagi pelepasan pencairan dana 1,17 miliar dolar AS, tetapi pemberi pinjaman sedang menunggu persetujuan dari dewan, yang tidak dijadwalkan bertemu sampai akhir Agustus. 

Baca Juga

Beberapa sumber pemerintah Pakistan mengatakan kepada Reuters dengan syarat anonim kalau Bajwa meminta AS membantu mempercepat pembebasan dengan Pakistan menghadapi cadangan devisa yang semakin menipis dan mata uang yang jatuh bebas. Kontak tersebut pertama kali dilaporkan oleh Nikkei Asia.

"Ya, panglima militer kami menjangkau Amerika," kata salah satu sumber seperti dilansir Reuters, Sabtu (30/7/2022). Pernyataan itu menambahkan Bajwa berbicara melalui telepon dengan Sherman awal pekan ini.

"Kami tidak bisa mengatakan apa tanggapan Amerika, tetapi kami pikir itu merupakan langkah baik untuk dilakukan pada tahap kritis ini," ujar sumber tersebut. Sumber itu mengatakan, militer harus mengambil inisiatif ketika beberapa gerakan pintu belakang dari pihak sipil tidak segera membuahkan hasil. 

Tentara Pakistan telah lama memiliki peran berpengaruh dalam masalah kebijakan di Pakistan. Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan, para pejabat AS berbicara dengan pejabat Pakistan secara teratur tentang berbagai masalah. "Sebagai praktik standar, kami tidak mengomentari secara spesifik percakapan diplomatik pribadi," kata si juru bicara.

Amerika Serikat merupakan pemegang saham terbesar di IMF. Washington selama bertahun-tahun telah bekerja erat dengan para panglima militer Pakistan bersama dengan pemerintah sipil.

Hanya saja, sayap hubungan masyarakat militer, kementerian keuangan, kementerian informasi dan perwakilan lokal IMF enggan berkomentar. Persetujuan dewan IMF juga akan membuka jalan keuangan lain bagi Pakistan.

Harga komoditas yang tinggi telah memukul Pakistan dengan keras. Defisit transaksi berjalan melonjak menjadi lebih dari 17 miliar dolar AS pada tahun keuangan terakhir dibandingkan dengan di bawah 3 miliar dolar AS pada periode sebelumnya. Cadangan telah turun ke tingkat yang berbahaya, mencakup impor di bawah dua bulan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement