REPUBLIKA.CO.ID, DORTMUND -- Untuk pengisian baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), pengendara perlu melakukan sejumlah langkah untuk memasang soket atau colokan. Bagi kaum difabel, langkah sederhana ini mungkin akan sulit untuk dilakukan.
Ford pun menyadari hal itu dan membuat perusahaan Amerika tersebut melakukan sebuah terobosan. Dikutip dari Car and Driver pada Sabtu (30/7/2022), terobosan itu dilakukan lewat pengembangan robotic EV charging.
Dengan begitu, proses pengisian ulang baterai EV bisa dilakukan dengan lebih mudah. Karena, soket pengisian daya akan secara otomatis terpasang pada mobil berkat teknologi robotik.
Ford melakukan pengembangan ini bersama Dortmund University, Jerman. Lewat pengembangan ini, maka pengendara cukup meletakan mobilnya di dekat stasiun pengisian baterai.
Kemudian, pengendara mengaktifkan robotic EV charging lewat aplikasi. Selanjutnya, robotic EV charging itu akan memasang soket pada charge port dengan bantuan kamera.
Ford mengungkap, teknologi ini bisa dipasang dalam fasilitas umum maupun dalam fasilitas pribadi. Selain menyasar pengedara difabel, teknologi ini juga berpotensi untuk digunakan oleh masyarakat umum sehingga proses pengisian ulang bisa dilakukan dengan lebih mudah dan lebih cepat.
Mekanisme dari perangkat ini sebenarnya cukup sederhana. Dalam perangkat ini, sebuah lengah robotik dipasang dalam soket pengisian ulang. Kemudian, lengan robotik itu akan menggunakan kamera untuk memastikan soket itu terpasang dengan baik pada charge port dalam kendaraan.